Mohon tunggu...
Agustini
Agustini Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Profesi sebagai guru telah dijalani dua puluh tahun yang lalu. Bangga menjadi guru.Hobby menulis, banyak kata-kata yang tak mampu dilengakapi oleh kalimat yang keluar melalui bibir. Maka, menulis adalah cara aku berbicara dengan lantang. Hidup seperti awan diatas langit yang terombang-ambing oleh angin lalu dihempaskan ke bumi dalam bentuk hujan. Dan ingin menjadi air hujan yang menuduhkan hati yang gundah dengan suaranya, menyuburkan tanaman dengan air yang bermanfat, mengalirkan sungai dan membasahi tanah yang tandus.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sarjana Cilik

1 Juni 2023   00:50 Diperbarui: 1 Juni 2023   00:54 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Riang hati melihat wajah-wajah polos tanpa dosa mengenakan jubah kebesaran Toga.  Sesi pengambilan foto wisuda di RA Nurul Ihsan, Jakarta Utara. Tempat dimana anak pertamaku menimba ilmu diusia dini. Tentu saja membangkitkan ingatanku  tentang perjuangan menempuh gelar yang memiliki  cerita panjang dan  terkadang 'menanjak' , 'menurun', 'berkelok' dan 'lurus'.

Proses untuk bisa memakai Toga tidaklah mudah bagi kami, ibu-ibumu nak! Namun saat Toga berwarna hitam yang mempunyai kesan gelap dan jelas menjadi misterius karena hitam melambangkan keagungan. Dan tugas seorang sarjanalah untuk dapat menyibak kegelapan yang misterius itu. 

Topi persegi yang kebesaran di kepala mungilmu itu nak, artinya sudut pandang seorang sarjana harus berpikir secara rasional. Selain itu , sudut pandang itu tak searah tapi memiliki banyak sudut dalam memandang suatu persoalan. 

Selain itu, saat mata-mata orang tuamu yang begitu girang terselip senyum kebanggaan sekaligus menatap lurus ke  masa depanmu. Bagaimana seharusnya kami para orang tua menyiapkan  Pendidikanmu kelak nak ?

Setelah dewasa, kenanglah masa ini, masa dimana para guru-guru pertama yang mengajarkan adab dan sopan santun. Mengajarkan bentuk -bentuk huruf dan angka. 

Mengajarkan senandung-senandung irama ilmu dan tentu saja, guru yang pertama bercerita tentang kisah-kisah para nabi dan sahabatnya, tentang sholawat, doa-doa dan hadis -hadis pendek.

dokpri
dokpri

Terimakasih atas bekal ilmu, adab , karakter  dan doa yang baik untuk pimpinan RA Nurul Ihsan, Bunda Khoiriyah, bunda Warna  dan para guru-guru yang telah begitu sabar menyemaikan 'bibit-bibit unggul' yang Insya Allah menjadi generasi beriman, berakhlak dan berprestasi.

Semoga jejak digital ini, akan menjadi memoar terbaik bagi kami para orang tua di B1  dan semoga suatu saat jejak digital yang saya tinggalkan akan mengembalikan ingatan terhadap anak-anak  kami yang pernah mengukir kenangan dalam kebaikan sehingga terbentuklah mereka berkat guru-guru pertama yang menanamkan fondasi yang kokoh dalam jiwa,raga dan karakter mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun