Pernahkah pembaca yang budiman , merasa ada di titik terendah didalam fase kehidupan ? Pasti pernah ya... Karena kehidupan itu dinamis, bergerak, maju mundur cantik dan jelek. Terkadang pula  kehidupan seperti roda, ada diatas lalu terhempas dibawah atau sebaliknya.
Ada para alim ulama yang berpendapat  atau nasehat dari beliau -beliau bahwa, 'Perbaikilah  hubunganmu dengan Allah S.W.T ,maka hubunganmu antara manusia akan baik'. Atau 'Perbaiki sholatmu, maka kehidupanmu akan diperbaiki'.Â
Entah ini memiliki korelasi yang benar, apakah para pembaca pernah mengalaminya sendiri ? Saat hubungan romantisme dengan Allah S.W.T lagi hangat dan mesra-mesranya tiba-tiba kehidupan menjadi lebih tenang dari segala persoalan,contohnya masalah rumah tangga, keluarga sampai ke persoalan ekonomi ?
Namun, saat si Futur merusak hubungan kita dengan Allah S.W.T. Seketika itu, kehidupan yang dinamis tadi bergerak mundur dengan posisi roda berada dibawah. Segala macam persoalan menghampiri dengan bertubi-tubi menghajar kita.
Ya, saya (penulis) yakin setiap orang pernah berada di dua titik tersebut. Dari dua titik tersebut ditariklah garis kurva yang akan menunjukkan kualitas iman pasti memiliki hubungan dengan kualitas kehidupan dan keduanya tak bisa dipungkiri memiliki hubungan erat yang rapat.
Saat si Futur menyapa di bulan suci, maka akan merepotkan sekali! Karena bulan yang lebih baik dari seribu bulan menanti saat ini. Mengapa Futur harus hadir ?Â
Sebelum menjawab pertanyaan si Futur, ayo kita kenalan ringkas terlebih dahulu dengan si Futur.Â
Futur adalah kondisi ketika iman seorang hamba menurun. Jika dibiarkan terus menerus , maka iman bisa berada didalam titik terendahnya. Â Sampai dimana level titik terendahnya ?Â
Tergantung sekuat mana iman seseorang saat berada dititik tertinggi ? Karena setiap insan memiliki 'Spritual Journey' yang berbeda-beda,yang akan menentukan titik keimanannya masing-masing insan.
Mungkin ada tiga cara umum yang biasa dilakukan untuk menghalangi si futur hadir ditengah-tengah Ramadhan :
- Belajar ilmu yang bermanfaat(tadabur alqur'an,menghapal asmaul Husna,membaca kisah orang-orang sholeh, dll)
- Memaknai dengan makna yang baik setiap peristiwa dan fenomena alam yang Allah S.W.T perlihatkan dalam kehidupan kita.
- Tulus Ikhlas beramal sholeh dengan segenap kemampuan kita, ikhlas dengan hati,lisan, fisik dan pemiliran.