Mohon tunggu...
M S
M S Mohon Tunggu... -

Mahasiswa. Social Media addict.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Nasional Kejuruan

15 Maret 2011   11:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:46 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Selama ini kita hanya terpaku (atau hanya mengetahui?) Ujian Nasional utama. Mengapa saya sebut utama? Karena Ujian Nasional yang terdiri dari 3 pelajaran pokok ini harus di tempuh oleh semua siswa kelas 3 SMA/sederajat. SMA, dengan jurusan IPA dan IPS-nya, terkadang ada juga sebagian SMA yang menyediakan jurusan Bahasa. Lalu, apa itu Ujian Nasional Kejuruan? tentu, anda langsung tertuju pada kata SMK, Sekolah Menengah Kejuruan. Ya, memang UN Kejuruan berlaku bagi siswa/i SMK/MAK.

Selama hampir 3 tahun bersekolah di SMK, saya jarang mendengar berita tentang UN Kejuruan. Hampir semua perhatian media tertuju pada UN utama. Memang, karena faktor lebih banyaknya SMA dibanding SMK. Saya kurang tahu, berapa tepatnya perbandingan antara jumlah SMA dan SMK. Saya juga pernah mendengar tentang pengadaan SMK yang akan lebih banyak dibanding SMA di Indonesia. Tapi, saya tidak tau bagaimana perkembangannya.

UN Kejuruan tentu berbeda dengan UN utama. Banyaknya jurusan yang tersedia dan bervariatif mungkin yang menyebabkan kurangnya perhatian atas UN yang satu ini. Contohnya, sekolah saya, jurusan teknik grafika dengan 4 mata pelajaran pokok. Sehingga 4 mata pelajaran tersebut berada dalam satu UN. Tidak seperti jurusan IPA, mata pelajaran kimia, fisika, dan biologi tetap dipisah. Ataupun IPS dan Bahasa (mungkin) masih tetap satu mata pelajaran per hari. Soal-soal yang diberikan terfokus pada setiap mata pelajaran. Namun, UN Kejuruan menggabungkan beberapa mata pelajaran pokok dari jurusannya. Sehingga dalam satu berkas soal terdapat 4 mata pelajaran. Saya tidak tau bagaimana dengan SMK  dengan jurusan lain. Tetapi, salah satu teman saya yang bersekolah di salah satu SMK di kawasan Slipi, pun mengatakan hal yang sama. 4 mata pelajaran dalam satu berkas soal UN.

Bagi saya, mungkin hal ini cukup berat. Dengan banyaknya materi yang dipelajari dari kelas X sampai XII membuat saya agak kelimpungan dalam belajar. Materi tersebut harus benar-benar dipahami. Walaupun, mendapat bantuan dari guru yang bersangkutan dengan memberikan soal-soal atau kisi-kisi UN kejuruan tahun lalu. Sehingga, materi yang dipelajari sedikit menyusut. Tetap saja, hal ini cukup berat bagi saya hehe

Apakah, media atau masyarakat menganaktirikan SMK? Padahal, siswa/i SMK digadang-gadang sebagai siswa yang mandiri dan siap berkompetensi karena mayoritas lulusan SMK akan langsung bekerja. Walaupun banyak juga yang melanjutkan kuliah. UN Kejuruan dilaksanan sekitar sebulan sebelum UN utama. Dan, pada tahun ajaran 2010/2011 ini dilaksanakan pada hari ini. Jadi, saya telah melaksanakan UN kejuruan ini.

UN Kejuruan memang sedikit berbeda dengan UN Utama dari segi pengawasan dan soal. Pengawas adalah guru yang mengajar kita, bukan dari sekolah lain seperti UN utama. Dan, soal pun dibuat oleh beberapa satuan pendidikan yang memiliki jurusan yang sama. Kerjasama dari beberapa SMK yang menyediakan jurusan yang sama. Jika, siswa/i SMA melaksanakan UN dan jurusannya (IPA/IPS), berarti kurang lebih akan melaksanakan 6 mata pelajaran UN. Sedangkan siswa/i SMK hanya melaksanakan UN Utama (Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia) dan ditambah UN Kejuruan.

Entah kenapa UN yang satu ini kurang terdengar gaungnya. Padahal, UN ini tidak kalah penting karena siswa/i SMK tidak kalah banyak dengan siswa/i SMA. Dan tentu saja, UN yang satu ini pun menentukan kelulusan siswa/i SMK. Apalagi, dengan adanya berita tentang bencana di Jepang dan bom yang meledak. Perhatian masyarakat tentu tertuju pada kedua berita tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun