Selain itu, pada masa pemerintahannya, muncul pula gerakan kebangkitan di Anatolia, yang dikenal sebagai "Gerakan Akhi". Gerakan ini terdiri dari sekelompok pedagang dan tukang yang bersatu untuk melawan kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan mereka. Meskipun gerakan ini tidak berhasil menggulingkan pemerintah, tetapi ia memberikan pelajaran penting bagi Muhammad Al-Fatih dan penerusnya untuk lebih memperhatikan kepentingan rakyat jelata.
Dalam sejarah, Muhammad Al-Fatih dianggap sebagai sultan Kesultanan Utsmaniyah yang paling berpengaruh. Ia berhasil mereformasi kebijakan pemerintahan dan militer, serta membawa Kesultanan Utsmaniyah ke dalam era keemasannya. Pemerintahan Muhammad Al-Fatih juga menciptakan stabilitas politik dan keamanan dalam jangka panjang, sehingga ia dianggap sebagai sultan yang terkenal dalam sejarah Utsmaniyah.
Dalam budaya populer, keberhasilan Muhammad Al-Fatih dalam merebut Konstantinopel sering dianggap sebagai kemenangan yang mendalam, dan ia dihormati sebagai pahlawan di seluruh dunia Muslim. Selain itu, kisah hidupnya juga menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam menjalani kehidupan dan memperjuangkan cita-cita mereka.
Dalam kesimpulan, Muhammad Al-Fatih adalah tokoh penting dalam sejarah dunia, yang berhasil merebut Konstantinopel dan memperluas wilayah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah. Ia dihormati karena kepemimpinannya yang bijaksana, kecintaannya terhadap seni dan ilmu pengetahuan, serta keberhasilannya dalam membawa Kesultanan Utsmaniyah ke dalam era keemasannya. Kepemimpinannya menjadi pelajaran penting bagi penerusnya untuk lebih memperhatikan kepentingan rakyat dan menjaga stabilitas politik dalam jangka panjang.
