Era modernisasi telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan tersebut telah membawa dampak positif dan negatif bagi manusia. Di satu sisi, modernisasi telah membawa kemajuan dalam bidang teknologi, ekonomi, dan pendidikan. Di sisi lain, modernisasi juga telah menimbulkan berbagai masalah, seperti stres, kecemasan, depresi dan sebagainya.
Dalam situasi seperti ini, spiritualitas dapat menjadi jalan bagi manusia untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan. Spiritualitas adalah kesadaran akan adanya kekuatan yang lebih besar dari diri sendiri, yang sering disebut sebagai Tuhan atau Sang Pencipta. Spiritualitas dapat memberikan manusia rasa tujuan, makna, dan koneksi dengan sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri.Â
Tasawuf adalah salah satu tradisi spiritual yang dapat memberikan manfaat bagi manusia modern. Tasawuf adalah ajaran Islam yang menekankan pada aspek spiritualitas. Tasawuf mengajarkan manusia untuk mencapai kesempurnaan spiritual melalui penyucian hati dan jiwa.
Dalam buku yang berjudul "Kuliah Akhlak Tasawuf" karya Prof. Dr. H. Asep Usman Ismail, bahwasanya dua hal pokok mengenai inti tasawuf yang disepakati semua pihak yaitu kesucian jiwa untuk menghadap Allah SWT sebagai zat yang maha suci, dan upaya pendekatan diri kepada Allah SWT dengan sedekat-dekatnya. Atau dengan kata lain, usaha untuk menyucikan jiwa sesuci mungkin dari kekufuran, kemusyrikan, penyakit hati, dan sifat-sifat tercela dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga kehadirannya senantiasa dirasakan secara sadar di dalam kehidupan.
Pada Selasa, 14/11/2023 - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. H. Asep Usman Ismail, dalam kuliah tasawufnya menyampaikan tasawuf itu mempunyai tiga makna khusus, bahwa tasawuf itu dekat, bersih, dan sadar. Dekat yang dimaksud adalah dekat dengan Allah SWT dengan menjalankan hukum-hukumnya serta menjauhi segala larangannya, kemudian bersih yaitu bersih baik akhlaknya, fisiknya, rohaninya, maupun emosi pribadinya, serta bersih dari sifat kufur, syirik, nifaq, dan sebagainya.
Pentingnya tasawuf dalam kehidupan masyarakat modern terletak pada perannya sebagai pengendali dan pengontrol manusia agar dimensinya sebagai manusia tidak terkikis oleh modernisasi yang cenderung mengarahkan pada anomali nilai-nilai.Â
Tasawuf juga dapat membantu mencapai keunggulan moral dan berfungsi sebagai penyeimbang dan penyejuk batin. Meskipun ada pandangan bahwa tasawuf dianggap klasik dan jauh dari modernitas karena keterkaitannya dengan tarekat yang bersifat formal, empiris, dan kurang rasional, namun perluasan pandangan dengan melibatkan ilmu-ilmu sosial modern dapat membantu tasawuf untuk bersikap kontekstual dan relevan dengan tuntutan zaman.
Dalam era modern yang terfokus pada kemajuan material dan aspek duniawi, namun sering mengabaikan dimensi spiritual dan akhirat, pemahaman tentang tasawuf dan konsep manusia dalam Islam dapat memberikan kontras yang seimbang. Ini menjadi pengingat penting akan makna spiritualitas dan kebahagiaan yang sejati. Melalui pendekatan tasawuf, individu dalam masyarakat modern dapat mencapai keseimbangan yang harmonis antara urusan dunia materi dan dimensi spiritual. Dengan demikian, mereka dapat merasakan pemenuhan dan koneksi yang lebih mendalam dengan diri sendiri, alam, dan Allah SWT.
Sekian
M. S. Izar - Prof. Asep UI