Berbeda dengan Naqsyabandiyah padang, Thoriqoh Mu’tabaroh An-Nahdiyah An-Naqsyabandiyah Mudzhariyah atau sering disebut dengan An-Naqsyabandiyah Gersempal dalam hal ketentuan 1 Syawal, tetap menunggu hasil Sidang Istbat/keputusan pemerintah. Karena keputusan tersebut banyak mengakomodir Ulama’ dan juga salah satu organisasi keagamaan di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama’.
Mereka tentunya (Naqsyabandiyah Gersempal, red) memiliki pedoman dan metode baik dalam hitungan penentuan (hisab) maupun dengan rukyah untuk penentuan 1 Syawal, tetapi dalam hal ini tentunya melihat keputusan sidang Istbat sudah sesuai dengan perintah Nabi SAW, sehingga memiliki kewajiban untuk mengikuti Ulama’ dan Umaro’ (pemerintah).
Melalui organisasinya SITQON (Silaturrahim Ikhwan Akhawat dan Simpatisan Thariqat An-Naqsyabandiyah Gersempal) memuat hasil kajian tim Falaqiyah/hisab SITQON “Bahwa diperkirakan idul fitrih tahun ini kemungkinan besar jatuh pada hari jum’at 17 juli 2015 dengan posisi hilal apabila tidak terhalang oleh mendung kemungkinan besar bisa dirukyah bil fi’lih (Ijtima’ akhir romadhon 16 Juli 2015 pada hari kamis pukul 08.24 WIB), dengan melihat posisi ijtima’ ini, maka posisi hilal setelah matahari terbenam diperkirakan 3 derajat lebih dan tertinggal sekitar 13 menit 33 detik”. seperti yang disampaikan oleh Dr. KH. M. Sahibuddin, SH., M.Pd. bagian Humas SITQON Naqsyabandiyah Gersempal.
Lebih lanjut dikatakan oleh mantan Rektor Universitas Islam Madura ini, “maka dengan pertimbangan hisab kemungkinan besar bulan bisa dirukyat, namun demikian kita tetap menunggu keputusan hasil sidang istbat”.
Sementara itu, Pernyataan ini juga dipertegas oleh KH.R. Syaifullah Ja’far, Ketua Bagian Pendidikan dan Dakwah SITQON, beliau juga meminta agar semua umat Islam, khususnya di Jawa Timur untuk tidak terpancing pernyataan pihak-pihak tertentu yang berencana menggelar Lebaran lebih awal dari keputusan pemerintah" tegas Kyai muda yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum II Al-Wahidiyah Gersempal, omben Sampang Jawa Timur ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H