Kegiatan Haul Akbar Masyayikh Thoriqoh Naqsyabandiyah dan Haul Al-Maghfurlah Sayyidina Abdul Wahid Khudzaifah Qs, yang tahun ini bertepatan dengan malam Nishfu Sya'ban ditempatkan di Pondok Pesantren Darul Ulum II Al-Wahidiyah Gersempal Omben Sampang. Di Pesantren yang di asuh oleh Hadrotus Syeikh Ahmad Ja'far Qs (Mursyid Naqsyabandiyah Ahmadiyah Mudzhariyah) ini (20/4) dipadati oleh Puluhan Ribu Jama'ah SITQON dari 17 cabang yang tersebar di Indonesia, diantaranya SITQON Pulau Sapudi, SITQON Sumenep, SITQON Pamekasan, SITQON Sampang, SITQON Bangkalan, SITQON Pulau Mandangin, SITQON Surabaya, SITQON Sidoarjo, SITQON Pasuruan, SITQON Malang, SITQON Tuban, SITQON Lumajang, SITQON Situbondo, SITQON Jember, SITQON Bondowoso, SITQON Bali, dan SITQON Jakarta.
Sebelum memulai acara ceremonial, undangan dan Jama'ah Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, serta lagu Ya Lal Wathon sebagai bentuk kecintaan terhadap NKRI, yang kemudian dilanjutkan dengan dilanjutkan dengan pembacaan Sholawat Robithoh (Karya Al-Maghfurlah Syeikh Abdul Adhim Al-Maduri Ulama' Makkah Pembawa Thoriqoh Naqsyabandiyah Ahmadiyah Mudzhariyah ke Indonesia).Â
Hadir dalam kegiatan ini, Para Habaib, Masyayikh, Pejabat Pemerintah, dan pimpinan organisasi diantaranya Para Pembina SITQON, KH. Zubaidi Muhammad, KH. Syafiuddin Abd. Wahid, dan KH. Ahmad Ja'far Abd. Wahid Qs, Habib Ahmad, KAPOLRES Sampang, DANDIM 0828 Sampang, serta sejumlah Masyayikh pejabat , dan tokoh lainnya.
Acara di awali dengan pembacaan Sholawat Tawassuliyah Karya Al-Maghfurlah Syeikh Abdul Wahid Khudzaifah (Mursyid Silsilah ke-45). Kemudian dilanjutkan dengan sholat Maghrib berjema'ah dan pembacaan amaliyah malam Nishfu Sya'ban dan Istighotsah. Sebelum memulai kegiatan Dzikir Mubaya'ah dan Tawajjuh, Al-Mursyid Al-Kamil Al-Arif Billah Hadrotus Syeikh KH. Ahmad Ja'far Abd. Wahid Qs memberikan Tausiyah kepada Ikhwan Akhowat dan Simpatisan Thariqat Naqsyabandiyah Gersempal diantaranya untuk saling mema'afkan, dan menjaga kedamaian dan keamanan dan menjaga persatuan pasca pelaksanaan pemilu. "Sekarang sudah tidak ada lagi kosong satu maupun kosong dua, yang ada hanya kosong kosong, dan siapapun yang ditaqdir sebagai presiden, atau caleg (red, DPR) semuanya kita pasrahkan kepada Allah SWT. Sebab, sebenarnya dari zaman azal sudah ada ketetapan" yang kemudian disambut gemuruh jama'ah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H