Seiring dengan berkembangnya inovasi dan tren kecantikan di luar negeri, ternyata turut berdampak pada geliat industri kosmetik lokal. Dalam beberapa tahun terakhir, mulai bermunculan brand kosmetik indie karya anak bangsa. Pemain bisnis kosmetik lokal pun semakin beragam, nggak melulu didominasi produsen kosmetik besar maupun brand kosmetik asing.
Coba, cek isi makeup pouch. Ada berapa lip cream yang kamu punya? Berapa jumlah lip cream yang diproduksi oleh brand lokal? Dominan? Luar biasa! Itu artinya, kosmetik lokal mulai diperhitungkan sebagai alternatif utama substitusi kosmetik brand asing yang masih diimpor.
Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), industri kosmetik menjadi salah satu Industri Andalan, yaitu industri prioritas yang berperan besar sebagai penggerak utama (prime mover) perekonomian. Namun, kosmetik lokal bersaing sengit dengan brand kosmetik asing yang melihat Indonesia sebagai pangsa pasar potensial.Â
Hal ini lumrah karena berdasarkan survei Euromonitor International, negara-negara berkembang berkontribusi sebesar 51% bagi industri kecantikan global, termasuk di antaranya Indonesia yang memiliki pasar yang dinamis di kawasan Asia Tenggara. (Sumber: SWA)
Tidak heran jika pangsa pasar produk impor menguasai sebesar 60% dari total pasar domestik senilai Rp15 triliun. (Sumber: Kemenperin)
Produsen kosmetik lokal nggak bisa berdiri sendiri bersaing dengan brand asing. Kita sebagai konsumen juga berperan mendukung geliat industri kosmetik lokal.
Sudah saatnya kosmetik buatan Indonesia menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Yuk, simak tujuh alasan menggunakan kosmetik yang diproduksi oleh perusahaan kosmetik lokal!
1. Harga terjangkau dan bervariasi
Ini perbedaan signifikan antara kosmetik lokal dibandingkan dengan kosmetik brand asing atau impor. Harga yang terjangkau bikin pengeluaran budget kosmetik jadi lebih ramping.
2. Produsennya jelas
Banjirnya produk kosmetik impor/asing bikin kita perlu berhati-hati dalam mengecek validitas produsennya. Hal ini berkaitan erat dengan kosmetik impor yang dipalsukan. Amit-amit jika terkena masalah kulit, kita akan kesulitan mengajukan komplain karena produsennya tidak jelas asal-usulnya.