5. Sinopsis novel
      Selepas ibunda Selena wafat, Selena hidup bersama paman dan bibinya. Disana ia bekerja di perusahaan pamannya di bidang konstruksi bangunan. Selena tidak pernah mengeluh, meski ia menjadi satu-satunya perempuan di proyek pembanguanan lorong kereta  bawah tanah yang sedang pamannya kerjakan. Dari pekerjaan kasar hingga akhirnya Selena berkesempatan belajar berhitung disana. Tempat kerjanya, menjadi sekolah pertama baginya. Â
      Setelah 18 tahun, usia yang tidak lagi anak-anak menurut Klan Bulan, Selena dapat memutuskan sendiri arah hidupnya. Selena ingin masuk ke sekolah impiannya, Akademi Bayangan Tingkat Tinggi (ABTT). Ia belajar dan berlatih dengan keras agar bias lolos di setiap tesnya.  Hasil tes akademik Selena mengagumkan meski di akhir pengumuman , ia tidak diterima karena kekurangannya dalam teknik bertarung.
      Ambisi dan kecerdasan Selena diketahui oleh Tamus. Tamus membantu Selena masuk ke ABTT.  Ia memanfaatkan Selena agar mampu mencapai tujuannya yakni membuka portal klan lain yang memiliki sesuatu yang diincar oleh Tamus yaitu cawan keabadian.
      Bantuan Tamus tidak gratis tentu saja. Selena harus membayar mahal mimpi yang menjadi nyata. Bukan hanya hidupnya selalu dibayangi oleh perintah-perintah Tamus tetapi juga ia kehilangan hal terbaik dalam hidupnya: cinta dan persahabatan.
6. Kelebihan
      Dari sisi cerita, Novel ini sangat menginspirasi siapa saja yang membacanya untuk pantang menyerah mengejar mimpi dan  memiliki sudut pandang yang positif terhadap kehidupan. Dari sisi alur, novel ini sangat mudah dipahami bahkan oleh anak-anak.
7. Kekurangan
      Dibandingkan dengan novel sejenis karya Tere Liye yang lain, Novel Selena memiliki konflik yang kurang tajam. Sehingga beberapa bagian pada novel ini, terasa monoton. Mungkin karena buku ini dibuat berseri dengan Novel Nebula, maka kita seolah belum menemukan puncak konflik pada diri Selena di novel ini.
           Â
C. PENUTUP