Mohon tunggu...
Muharizal Rizal
Muharizal Rizal Mohon Tunggu... Guru - All just for my dedication

Semua yang saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi. bisa benar bisa tidak tergantung kecocokan dengan yang sepemahaman

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Malas Membaca?

4 Oktober 2019   16:40 Diperbarui: 4 Oktober 2019   17:15 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Banyak orang merasa kurang antusias ketika berhadapan dengan sebuah teks atau buku. Terlebih lagi jika teks  tersebut  berisi rangkaian kalimat yang panjang. Hal ini akan menjadi kesan pertama yang penuh beban.  "Waduh! Panjang  banget",ujar mereka dalam hati. Selain harus telaten untuk membacanya, berapa lama waktu untuk menyelesaikanya juga langsung menghantui pikiran mereka.

Calon pembaca juga rata-rata tidak tahu harus mulai dari mana. Mereka juga belum faham betul bagian-bagian sebuah buku.

Ketika seorang siswa diminta oleh gurunya untuk membacakan sebuah teks,  siswa lain yang mendengar tidak terlalu merespon karena cara membacanya monoton tak berirama sehingga mengalihkan minat pendengar untuk menyimak kepada yang lain.

Dari 3 masalah di atas kiranya penulis dapat menyampaikan beberapa saran berikut ini :

  • Ketika kita menghadapi sebuah teks jangan kita langsung pesimis. Dari sekian banyak paragraph yang kita lihat sebenarnya sedikit intinya. Yang membuat tulisan itu panjang karena ditambah dengan penjelasanya yang mendetail. Suatu paragraph sebenarnya yang menjadi inti hanya pada kalimat pertama. Jadi, walaupun teks tersebut berisi 10 paragrap, intinya hanya ada di 10 kalimat.  Biasanya pembaca yang sudah melakukan ini jadi penasaran akan detailnya seperti apa. Maka dia akan terdorong untuk membaca habis semuanya agar sempurna informasi yang diterimanya.   Maka dari itu jangan illfeel duluan ya......
  • Bagian bagian buku secara umum ada cover buku yang bertuliskan judul. Nah baca judulnya dan bayangkan apa yang bakal diceritakan oleh sipenulis lewat buku tersebut. Kemudian ada daftar isi. Bacalah daftar isi itu satu persatu.  Terkadang ada hal yang sudah kita tahu, ada juga yang belum. Nah kita fokus aja pada hal yang belum kita tahu supaya tidak capek jika dibaca semua. Di halaman depan biasanya ada pembukaan/ mukadimah. Disini kita tahu secara garis besar penulis akan bicara apa saja. Kalau novel atau buku cerita, ada yang namanya sinopsis yaitu ringkasan cerita. Kalau hal ini kita lakukan maka  sepersekian persen kita sudah tahu hal apa yang dibicarakan di buku tersebut. Kalau kita punya niat untuk lebih mengetahuinya, inilah yang disebut " motivasi " dalam membaca.
  • Membaca itu akan lebih nikmat kalau kita ucapkan. Ditambah lagi dengan irama dan jedah yang pas. Sebuah kalimat terkait tip ini adalah :  "Reading is speaking ". Artinya mata kita boleh saja membaca tapi hati dan pikiran kita harus seperti orang yang sedang berbicara. Bacalah teks tersebut seolah-olah kamu sedang bercerita betulan ( kalau teksnya teks cerita ) dan bacalah teks tersebut seolah-olah kamu sedang mengajar atau presentasi  menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Sampaikanlah secara komunikatif dan menyenangkan. Kalau cara ini kamu pakai, Insya Allah kamu akan mendapatkan cara  "membaca yang menyenangkan ".
  • Nah ! itu saja yang bisa saya sampaikan berdasarkan pengalaman saya pribadi supaya teman-teman juga pada akhirnya jadi senang membaca. Dan sebagai kalimat penutup saya adalah " Segala sesuatu itu harus ada Ilmunya, maka dia akan mudah  dan menyenangkan ".
  • Sudah segini dulu ya.... semoga bermanfaat. ( muharizal @smpn 195 Jakarta/ 4 september 2019 )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun