Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rahasia Ujung Jalan Hidup

9 Desember 2017   09:43 Diperbarui: 9 Desember 2017   10:25 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masih ingat dengan Soedomo, mantan Panglima Komando Pengendalian Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib)  di tahun 1978-1983 serta pernah menduduki jabatan beberapa posisi menteri, yang sangat berkuasa pada jaman orde baru. Terlahir sebagai muslim hingga berpindah keyakinan saat menikah dengan seorang wanita di tahun 60-an. Sudomo memutuskan kembali menjadi muslim dan menjalani hari-hari tuanya dengan kegiatan ibadah dengan penuh kekhusukan. Hingga akhir hayatnya, Soedomo menjalani hidup dengan pengabdian pada Allah SWT sesuai dengan keyakinan awalnya.

Angelina Sondakh, Putri Indonesia 2001 memutuskan menjadi mualaf dan menikah dengan Adjie Massaid. Kasus korupsi proyek wisma atlet di Palembang menyebabkan dia harus menjalani hukuman penjara. Kehidupan penjara ternyata tidak menyebabkan Angelina Sondakh menjadi tamat, namun justru banyak mendatangkan kebaikan. Menurut kabar yang beredar justru dalam penjara Angelina Sondakh bisa menghapalkan 15 Juz Al Quran dan penampilan yang sudah berubah dengan mengenakan hijab. Jangan bandingkan dengan saya meskipun lebih lama memeluk Islam, satu Juz penuh Al-Qur'an juga belum hapal.

Adapula Gito Rollies seorang penyanyi rock yang pada usia 50 tahun memutuskan bertaubat dari kehidupan glamor nan kelam di masa lalunya. Dengan usaha sungguh-sungguh dan terus belajar, saya pikir Gito Rollies benar-benar mencapai tujuan pertobatannya untuk berhijrah ke hidup yang lebih baik. Aktif berdakwah dan terlibat dalam banyak kegiatan religi termasuk lewat kesenian membuat namanya kembali banyak dikenal menjelang akhir hidupnya. Insya Allah semoga beliau meninggal dalam husnul khatimah.

Kisah lainnya adalah tentang Amirandah yang memilih pindah keyakinan mengikuti keyakinan suaminya. Puluhan tahun memeluk Islam rupanya tidak bisa mencegah keinginan Amirandah untuk dapat bersatu dengan suaminya sekaligus meninggalkan keyakinan lamanya. Asmirandah sekarang terlibat aktif dalam kegiatan pelayanan sesuai dengan keyakinannya sekarang.

Sesungguhnya apa yang dialami Sudomo, Angelina Sondakh, Gito Rollies, dan Asmirandah adalah kejadian yang sering kita temui dalam masyarakat dan munkin pula terjadi pada diri kita. Hari ini kita memiliki keyakinan A, besok bisa menjadi B,  kemudian berubah C, dan kembali lagi ke A. Bisa jadi hari ini kita menjadi orang paling alim di lingkungan kita, menjadi panutan dalam kehidupan sosial, namun 5 tahun kemudian kita terlibat dalam suatu skandal atau berubah menjadi seorang ahli maksiat, jatuh ke dalam kegelapan dan meninggal dalam keadaan su'ul khatimah. Tidak ada yang akan tahu akhir dari perjalanan hidup kita, masa depan kita.

Setelah menyadari  bahwa kita tidak tahu dalam keadaan bagaimana nanti akan dimatikan oleh Allah SWT, maka masih pantaskah menganggap diri kita paling benar, paling dekat di sisi Allah dan mencela orang lain yang tampak jauh amalnya dari kehidupan akhirat. Bisa jadi orang yang kita cela ternyata nantinya menjadi pribadi yang sangat jauh lebih baik dari kita. Masihkah kita sombong bahwa kita akan mati dalam husnul khatimah, masuk sorga, atau jangan-jangan justru sebaliknya mati dalam keadaaan su'ul khatimah. Hanya Allah lah yang tahu rahasia ujung akhir kehidupan tiap manusia.

Allah juga yang membolak-balikkan hati manusia sedemikian rupa sehingga mudah terombang-ambing dalam kehidupan di dunia ini. Hadits Muslim No 4798 :

--Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Ibnu Numair] keduanya dari [Al Muqri]. [Zuhair] berkata; Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yazid Al Muqri] dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Haiwah]; Telah mengabarkan kepadaku [Abu Hani] bahwa dia mendengar [Abu 'Abdur Rahman Al Hubuli] dia mendengar ['Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash] berkata; bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya hati semua manusia itu berada di antara dua jari dari sekian jari Allah Yang Maha Pemurah. Allah Subhanahhu wa Ta'ala akan memalingkan hati manusia menurut kehendak-Nya." Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa; 'Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu! '---

Sudah semestinya sebagai manusia yang merupakan hamba Allah yang lemah, kita berdoa agar diteguhkan hati  untuk tetap berada di jalan yang diridhoi-Nya, dijauhkan dari jalan yang sesat dan menyimpang. Allah pasti mendengar doa dari hamba-Nya, tinggal bagaimana manusia sungguh-sungguh berusaha untuk mendekatkan dirinya pada Allah. Jalan keimanan yang sudah kita punya harus menjadi modal dasar untuk menjalani kerasnya dunia dengan segala tipu daya di dalamnya.

Genggam erat modal dasar tersebut seraya senantiasa berusaha untuk memperbesar dan menebalkannya dalam diri kita. Kita tidak pernah tahu keputusan Allah seperti apa, namun dengan usaha sungguh sungguh untuk selalu dekat dengan-Nya dibantu dengan doa yang tiada putus, mudah-mudahan hati kita diteguhkan oleh Allah sehingga dapat menjadi orang yang bertakwa dan mengakhiri perjalanan di dunia ini dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun