Mohon tunggu...
MRofiur Rutabi
MRofiur Rutabi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pernikahan Membuat Jantung Sehat

25 Oktober 2017   10:05 Diperbarui: 25 Oktober 2017   10:09 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Pernikahan membuat jantung sehat. Sehat dari kegalauan, sehat dari rasa patah hati.  Menjalani hidup dengan penuh semangat, ibarat dunia milik berdua. Siapa yang tidak tau pernikahan? Pasti semua tahu tentang pernikahan. Pernikahan adalah upacara sakral yang berfungsi untuk menyatukan atau mengikat perempuan dan laki-laki dalam sebuah ikatan sah secara agama dan pemerintah. Kenapa sakral? Ya jelas karena pernikahan merupakan upacara yang harus dipersiapkan dengan matang, tidak hanya dari materi berupa uang dan kebutuhan yang lainnya saja. Tetapi secara fisik dan rohani calon mempelai harus siap. Karena mereka akan dihadapkan sebuah kehidupan yang mungkin belum pernah mereka rasakan.

Pernikahan dalam Alqur'an disebutkan sebagai ayat/tanda kekuasaan Allah, sebuah simpul ikatan dan janji yang harus dikuatkan dengan akhlak dan iman. Pernikahan merupakan ikatan janji suci antara laki-laki dan perempuan. Dengan adanya pernikahan maka timbulah sebuah hak dan kewajiban baru yang harus ditegakkan oleh dua mempelai. Karena ia marupakan ikatan janji yang suci dan mulia. Dan jika hak dan kewajiban tersebut tidak ditepati dan dilaksanakan maka akan berakibat kebalikan dari suci dan agung bagi pelaku akad ini, yaitu kenajisan dan kehinaan.

Banyak sekali mereka yang sudah menikah mengalami broken home, sehingga perceraian muncul dalam pikiran mereka. Hal ini menunjukkan bahwa pasangan tersebut belum siap dalam menghadapi hidup berkeluarga. Dalam Islam perceraian disebut Talak, Sesungguhnya Allah membenci perceraian tetapi Allah tidak mengharamkan tentang hal tersebut. Sebenarnya perceraian sangat merugikan beberapa pihak, pertama anak (jika dia sudah punya anak), kedua orang tua dan ketiga teman sekeliling kita.

Anak akan merasakan kesedihan mendalam jika perceraian terjadi, mereka akan merasakan beban fisik dan psikologi. Sungguh kecewanya seorang anak jika memiliki orang tua yang melakukan broken home.

Kata kunci dalam permasalahan ini adalah mengalah, harus ada yang mengalah. Jika ada permasalahan antara suami dan istri jangan sampai mengedepankan ego masing-masing, harus ada yang mengalah. Mbah Maimun Zubair pernah berpesan kepada santrinya bahwa sudah mulai hilang dua perkara yaitu orang yang mau mengalah dan rasa welas atau kasihan terhadap orang lain yang mengalami kesulitan.

Sebelum kita memutuskan untuk menikah maka persiapkanlah dengan matang. Dalam Islam namanya sholat Istiqoroh, sholat ini penting untuk mencari petunjuk kepada sang Illahi. Selain berdoa petunjuk kepada al Khalik, kita juga harus meminta pendapat dari orang tua dan orang di sekeliling kita. Semoga kelak kita dijadikan pribadi yang siap dalam segala goncangan untuk mempertahankan kerukunan dalam membangun bahtera rumah tangga".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun