Menurut Pakasi (dalam Mawardi, 2022) Lingkungan belajar adalah tempat anak-anak belajar, bertumbuh dan berkembang menuju kedewasaan, serta suasana belajar yang menyertai pertumbuhan dan perkembangan itu.Â
Dalam hal ini adalah lingkungan sosial, lingkungan alam, dan lingkungan buatan. Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat, seperti keluarga, tetangga, organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan, pendidikan, dan lain-lain.Â
Saroni (dalam Rahayu, 2018) mengungkapkan bahwa lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan belajar juga mampu memberikan kontribusi terhadap hasil belajar siswa. Lingkungan belajar terdiri atas lingkungan fisik maupun lingkungan sosial memiliki pengaruh terhadap proses belajar serta hasil belajar (Halim, 2020).Â
Suasana yang nyaman dan baik disekolah sangat erat kaitannya dengan kualitas belajar siswa. Pembelajaran di kelas yang kondusif dapat mencegah peserta didik dari perasaan bosan, jenuh, dan kelelahan psikis. Selain itu, faktor pendukung lain dari kelas konduisf ini juga dapat menumbuhkan minat, motivasi dan daya tahan belajar.Â
Jika seorang guru dapat menghadirkan dan menggunakan humor dengan tepat, maka suasana pembelajaran akan menyenangkan bagi siswa. Oleh karena itu, untuk menciptakan kondisi pembelajaran dan suasana interaksi yang dapat mengundang dan menantang siswa untuk berkreasi secara aktif, maka guru harus membuat pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan agar materi yang disampaikan guru mudah diterima oleh siswa dan siswa akan lebih tertarik mendalami materi yang disampaikan oleh guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H