Mohon tunggu...
Muhamad Roy
Muhamad Roy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ijazah Palsu yang Menjadi Pintu Kehancuran Bangsa

30 Januari 2018   01:57 Diperbarui: 30 Januari 2018   02:09 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jasa pembuatan ijazah asli yang ilegal

Ungkapan mengenai bangkai busuk yang akan tetap tercium baunya meskipun disembuyikan dengan upaya apapun rasanya pantas untuk para penikmat Ijazah palsu sekarang ini. Saya rasa, jumlah ijazah palsu yang telah beredar saat ini sudah tak bisa dihitung dengan jari beberapa orang sekaligus.

Merajalela dan mencoret wajah intelektualitas bangsa ini. Bahkan telah banyak pejabat yang terperangkap dalam kenikmatan instan dari ijazah palsu ini, saya kutip dari news.detik.com "MA Makzulkan Bupati Mimika karena KasusIjazahPalsu". Mereka yang pesan dan beli ijazah palsu ternyata adalah orang-orang pembesar di tanah ini. Betapu buruhnya hal ini.

Tak hanya merendahkan martabat dunia pendidikan, hal ini juga akan membumihanguskan harapan kemajuan bangsa akibat para aparatur negaranya yang sama sekali tidak memiliki kompetensi serta kelayakan.

Beruntunglah lembaga terkait di negeri ini menyadari hal ini dan dengan tanggap menciptakan solusi untuk pemberantasan peredaran Ijazah palsu disetiap kalangan. Tak hanya itu saja jasa pembuatan ijazah atau jasa ijazah juga harus segera menjadi perhatian bagi banyak pihak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun