Mohon tunggu...
Muhammad Rosul
Muhammad Rosul Mohon Tunggu... -

Anak jalanan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Di Dunia yang Tidak Pernah Aku Pilih

4 Oktober 2012   10:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:16 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia itu menciptakan sejarahnya sendiri, akan tetapitidak selalu sesuai dengan keinginan mereka, manusia tidak dapat memilih lingkarannya sendiri tapi mereka di tempatkan dilingkungan yang sudah ada sebelumnya, saat lahir kita semua terlempar dalam sebuah dunia social yg tidak pernah di pilih. Akan tetapi sebagian besar dari kita dapat menemukan jati diri didunia tempat kitaterlempar ini. Hal yang paling jelas adalah kita belajar memahami orang lain didunia yang dianggapnya bisa memberikan rasa nyaman, namun secara individu seperti pada umumnya orang orang yang kita sayangi, dan kita mulai membiasakan dengan mereka bagaimana menyenangkan mereka dan bagaimana memmbuatnya jengkel, secara perlahan lahan kita mulai membayangkan dunia mereka. Bagaimana mereka menanggapi perilaku kitadan kita akan semakin terbiasa berbuat sesuatu kepada mereka untuk mengembangkan empati atau simpati primitif terhadap sesama, jika tidak artinya kita gagal belajar berempati maka kita tidak akan melakukan komunikasi, kita juga tidak dapat menjalani rutinitas perilaku yang membentuk dunia social.

Kita harus mampu mengendalikan diri untuk memberi jarak antar pergaulan untuk memilah mana yang buruk dan mana yang baik namun sebagai anak muda yang masih labilterkadang ada rasa penasaran yang tinggi untuk mencoba berbagai macam hal meskipun kita tahu dampak yang akan dirasakan.

Ada berbagai macam sisi keuntungan yang bisa kita pelajari dari berbagai macam fenomena yang mampu memberikan sebuah output terhadap pribadi kita, dan itupun tak perlu kita sesali meskipun ada sisi yang merugikan terhadap diri kita namun pada dasarnya kita tak akan mengulangi hal tersebut dan jadikanlah itu sebagai hidup ideal sebagai seorang pencari jati diri dalam kerasnya kehidupan sebagai indikasi untuk menjadi hidup lebih baik dalam meraih masa depan.

Begitu pula dengan pasanga hidup, semua orang akan memiliki harapan yang seakan akan sempurna di dunia ini namun realitanya harapan tersebut menjadi sebatas harapan, karna tidak hanya sebuah kesempurnaan yang kita harapkan akan tetapi kenyamanan lahir batin yang mampu memberikan impian, semangat serta menjunjung tinggi keharmonisan dalam rumah tangga. Untuk apa kesempunaan jika kesederhanaan mampu memmberikan kebahagiaan dan itu lebih dari sekedar cukup.

Rasa syukur harus senantiasa trucap dalam benak kita karna itu mampu meredam segala kekurangan yang berbentuk nafsu keinginan yang membuat kita selalu merasa kekurangan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun