Manusia hidup dalam setiap kurun waktu zamannya, setiap zaman punya ciri khas godaan dalam berbagai aspek, sampai sejauh mana
setiap orang memeluk Islam dengan usaha untuk beriman kepada Allah Swt. Dengan semurni- murninya dan beramal seikhlas- ikhlasnya. namun hal itu tentu tidak mudah, melainkan harus diiringi dengan usaha dan doa agar senantiasa dijaga oleh Allah agar dapat selamat dalam finah dunia.
Agama Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Memiliki peran penting yaitu Akidah Islam. Untuk pintu securiti terakhir dari penilaian segala niat dan i’tikatd serta perbuatan manusia tergabung dalam pintu Akidah. Yakni sejauh mana kemampuan dan keberhasilan manusia selama hidupnya dapat menjalani segala ujian dan lulus dalam keyakinan bahwa segalanya adalah milik dan ditentukan atas ke-Maha Kuasaan dalam Keesaan Allah SWT.
Pengertian akidah secara etimologis adalah berakar, dari kata 'aqida-ya'qidu 'aqdan- aqidatan. Kaitan antara arti 'aqdan’ dan 'aqidah' adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. Jadi akidah
adalah sesuatu yang diyakini oleh seseorang. Makna akidah secara bahasa akan lebih jelas jika dikaitkan dengan pengertian secara terminologis.
1.) Menurut Hasan Al-Banna
'Aqidah' (bentuk plural dari akidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keragu- raguan.
2.) Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy
Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia didalam hati serta diyakini kesahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.Â
Sedangkan Islam berasal dari kata 'salm'. As-Salmu berarti damai atau kedamaian. Firman Allah SWT dalam Alquran, “Dan jika mereka condong kepada perdamaian (lis salm), maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah,"
Akidah islamiyyah adalah keimanan yang tegur dan bersifat pasti kepada Allah SWT. Dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid, dan taat kepada-Nya, berikan kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul- Nya, Kitab-kitab-Nya, hari akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip Agama (al-ushul al-din), perkara-perkara yang ghaib, berjmman kepada apa yang menjadi ijma' (konsensus) dari Salafu ash- shalih, serta seluruh berita-berita qath'i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan yang telah ditetapkan menurut Al-Qur'an dan As-
sunnnah yang shahih serta ijma' Salad ash- Shalih.
Menurut Hasan al-Banna, ruang lingkup aqidah Islam meliputi:
1. Ilahiyyat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah, seperti wujud Allah, sifat Allah, nama dan perbuatan Allah dan sebagainya.
2. Nubuwwat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah yang dibawa para Rasul, mu’jizat, Rasul dan lain sebagainya.
3. Ruhaniyyat
Yaitu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperti jin, iblis, syaitan, roh, malaikat dan lain sebagainya.
4. Sam’iyyat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam’i, yakni dalil Naqli berupa Al-Qu’an dan As-Sunnah seperti alam barzkah, akhirat dan Azab Kubur, tanda-tanda kiamat, Surga- Neraka dan lainnya.
Sumber Akidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah artinya informasi apa saja yang wajib diyakini hanya diperoleh melalui Al- Qur’an dan As-Sunnah. Al-Qur’an memberikan penjelasan kepada manusia tentang segala sesuatu.
Tujuan dari Akidah Islam adalah untuk meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan orang lain. Karena diantara dasar akidah ini adalah mengimani para rasul yang mengandung mengikuti jalan mereka yang lurus dalam tujuan dan perbuatan.