Mohon tunggu...
M Rohim
M Rohim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Hiduplah seperti ikan didalam aqurarium

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sang Pembuka Ilmuku

4 Mei 2022   08:49 Diperbarui: 4 Mei 2022   08:51 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai teman-teman, apa kabar nih? Semoga sehat selalu dan diberikan keberkahan oleh Tuhan yang Maha Esa, Di momen yang sangat indah ini yaitu di hari Lebaran 1 Syawal. 

Saya mengucapkan mohan maaf lahir dan bathin kepada seluruh teman-teman jikalau saya ada kesalahan kepada kalian semu baik itu dalam hal perkataan maupun perbuatan yah..., 

Baiklah saya akan sedikit mengulas tentang betapa indahnya momen lebaran ini. Di saat lebaran tentulah sangat indah, pada saat itu semua orang khususnya umat agama Islam, ketika mereka telah menunaikan ibadah puasa selama kurang lebih 1 bulan maka tibalah hari raya yang disebut dengan hari raya Idul Fitri yang bertepatan dengan tanggal 1 Syawal. 

DI hari tersebut para kaum muslimin melaksanakan sholat Idul Fitri di Lapangan untuk menunaikan sholat secara bersama, mereka mengucapkan kalimat takbir, tasbih, tahmid sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dalam melaksanakan ibadah puasa selama di bulan suci Ramadhan dan berharap semoga Allah SWT memberikan kesempatan untuk bertemu bulan Ramadhan di tahun depan.

Setelah melaksanakan sholat idul fitri mereka langsung kerumah-rumah sahabat, tetangga, maupun keluarga untuk saling meminta maaf jika ada salah selama setahun ini. Inilah momen yang sangat dinanti-nantikan yaitu berkumpul dengan seluruh keluarga di saat lebaran.

Nah, disini saya akan memberikan sedikit informasi atau seperti nasehat, yaitu ketika selesai hari raya Idul Fitri, kita jangan lupa untuk sowan atau pergi ke tempat guru ngaji kita semasa kecil, karena walaupun kita udah lama tidak bertemu beliau dan beiau juga tidak ingat dengan kita, tapi kita sebagai murinya jangan lupa dengan beliau karena beliau pernah mengajarkan ilmunya khususnya di dalam membaca al-quran, kita tetap menjadi santri atau murid beliau, yang dimana kita wajib untuk terus berkomunikasi atau berbakti kepadanya, karena sejatinya seiorang murid akan terus menjadi seorang murid kepada guru-gurunya selamanya. 

Seorang guru khususnya guru ngaji atau yang sering disebut dengan panggilan dengan Ustadz atau ustadzah, merekalah yang merupakan guru yang mengisi rohani maupun jasmani, dikarenakan beliau-beliau tidak hanya sekedar mengajarkan ngaji akan tetapi juga memberikan nasehat-nasehat yang berharga dengan itu kita selalu ingat untuk berbuat baik kepada orang tua, semangat dalam belajar, dan menjaga diri kita dalam berprilaku untuk membedakan mana yang baik maupun yang buruk, mereka laksana seperti mutiara, berkat jasa mereka kita dapat mempelajari agama kita, kenapa dikarenakan beliau-beliau mengajarkan kita cara membaca alif,ba,ta dan seterusnya hingga kita dapat membaca al-quran. 

Agama Islam yang sumber ilmu pengetahuan nya adalah Al-Quran dan Hadits nabi Muhammad SAW, yang berbahasa arab tentulah kita sebagai muslim harus bisa paham minimalnya untuk bisa membaca sehingga kita dapat lebih untuk memahaminya, dan juga para Ulama kita didalam mengajarkan agama Islam yang memiliki banyak cabang Ilmu seperti Fikih, Hadits,Aqidah, Tasawuf, Filsafat,Hukum dan lain-lainnya. Yang mana semua sumbernya dikarang oleh Ulama-Ulama yang hebat yang sebagian besar nya berbahasa arab maka kita tentulah harus bisa men=membacanya oleh karena itu berkat-berkat jasa' beliau kita dapat minimalnya membaca kitab-kitab tersebut paling tidak kita dapat membaca al-quran sebagai amal kita dihari akhirat. Walaupun sekarang banyak kitab yang telah diterjemahkan itu semua bukan alasan kitab untuk tidak dapat membaca nya didalam berbahasa arab karena kita dituntut untuk bisa membacanya dalam berbahasa arab dikarenakan bahasa arab bukan bahasa dunia akan tetapi bahasa al-quran, dan khususnya bahasa syurga.

Oleh karena itu saya sangat bersyukur telah belajar tentang cara membaca bahasa arab, mulai dari iqro hingga saya bisa membaca al-quran dengan lancar, itu semua berkat saya telah diajarkan oleh guru-guru ngaji saya baik itu didesa maupun guru saya yang saya sekarang menyimak saya, awal saya pertama sekali belajar iqro itu ketika saya masih kecil dan tinggal di desa, setiap sore saya diantarkan oleh kedua orang tua saya ketempat pengajian, disana ada seorang ustadz yang saya selalu ingat nama beliau, Beliau bernama Pak Ustadz Idrus, beliau lah yang ngajarkan saya pertama sekali mulai dari iqro hingga al-quran sampai saya lancar membacanya, setelah saya lulus SD, saya mondok di pesantren Qodratullah disana saya melanjutkan ngaji saya kepada banyak ustadz disana, disana saya tidak belajar ngaji lagi tetapi saya udah mulai untuk menghafalkannya yang disimak oleh ustadz ustadz disana, disana saya banyak disimak oleh ustadz yang telah menghafalkan alquran 30 juz, saya indah kenangan ketika saya menyetorkan hafalan dengan beliau-beliau, setelah setoran saya diberikan berbagai nasehat dan peringatan untuk saya perbaiki di masa depan, beliau-beliau tulus menyimak hafalan saya di waktu pagi maupun sore, Setelah saya menyelesaikan studi saya dipondok saya melanjutkan studi saya itu berkuliah di Universitas Islam Negeri Malang dan juga saya meneruskan setoran saya dengan seorang gus yang bernama Gus Usman, beliau adalah gus yang meyimak hafalan saya ketika saya mondok di MSAA, beliau sangat baik, sangat memperdulikan saya didalam setoran saya, contohnya sangat menyesuaikan jadwal setoran dengan kuliah maupun mahad sehingga saya tidak merasa terbebani dengan setoran yang pada saat itu jadwal sangat padat. Dan sekarang setelah saya meenyelesaikan mondok di MSAA, saya kembali lagi untuk mondok Yayasan Tahfizul Quran bernama Baitul Ghonni, disana saya disimak oleh seorang gus putra seorang kyai yang bernama Gus Nizar bin Kyai Chusaini al-Hafizh, hingga sekarang saya selalu setoran dengan beliau, insyaallah hingga saya menyelesaikan hafalan 3o juz .Aamiin.

Cukup sekian dari saya, jika ada kata yang salah didalam penulisan ini, saya pribadi mohon maaf lahir dan bathin. Sebagai penutup dari saya "Walaupun guru kita banyak sekarang, jangan lah melupakan guru yang pertama sekali yang mengajarkan kita karena beliau-beliau yang pertama sekali meletakkan pondasi di diri kita, walaupun beliau telah lupa dengan kita, tapi kita wajib untuk ingat dan berbakti kepada mereka, sejatinya seorang murid itu, tetap menjadi seorang murid terhadap gurunya selamanya tanpa ada kata mantan maupun batasnya"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun