Sistem sensor memiliki peran penting dalam deteksi dini dan pengendalian radiasi. Berbagai teknologi sensor yang digunakan dalam keselamatan radiasi meliputi:
Sensor Detektor Ionisasi: Detektor yang digunakan untuk mengukur tingkat radiasi pengion, termasuk radiasi alfa, beta, dan gamma. Sensor ini sangat efektif dalam mendeteksi radiasi di area terbuka dan di dalam fasilitas nuklir.
Scintillation Detectors: Sensor ini mengubah radiasi menjadi cahaya yang dapat diukur, dan sering digunakan untuk deteksi radiasi gamma dan sinar-X. Scintillator sering dipadukan dengan fotomultiplier tube untuk meningkatkan sensitivitas deteksi.
Sensor Gas dan Radon: Sensor untuk mendeteksi gas radioaktif, seperti radon, yang dapat terlepas dari material nuklir atau limbah radiasi. Deteksi ini penting untuk memastikan kualitas udara di fasilitas nuklir dan mencegah akumulasi radon yang dapat membahayakan pekerja.
Sistem Pemantauan Lingkungan: Sistem sensor yang terhubung dengan jaringan pemantauan lingkungan untuk mendeteksi kebocoran radiasi di area sekitar fasilitas, serta memberikan data secara real-time kepada pusat pengendalian.
Integrasi Sistem Sensor dalam Pertahanan Berlapis
Integrasi antara sistem sensor dan kontrol elektronik sangat penting dalam memastikan respons yang cepat dan efektif terhadap kejadian kecelakaan atau kebocoran radiasi. Sistem sensor dapat mendeteksi peningkatan level radiasi dan mengirimkan sinyal peringatan kepada operator atau sistem kontrol otomatis. Hal ini memungkinkan tindakan mitigasi cepat, seperti menutup sumber radiasi atau mengaktifkan sistem ventilasi khusus.
Lebih lanjut, data yang dikumpulkan oleh sensor dapat dianalisis untuk memprediksi potensi bahaya dan memberikan umpan balik untuk perbaikan sistem keselamatan, memastikan lapisan pertahanan tetap efektif dari waktu ke waktu.
sumber:
IAEA (International Atomic Energy Agency) -- Fundamental Safety Principles (SF-1)Â
IAEA Safety GlossaryÂ