Sarapan mengurangi risiko diabetes
Menurut sebuah studi dari American Journal of Clinical Nutrition, tidak sarapan selama seminggu memungkinkan untuk mengembangkan diabetes pada tahap selanjutnya. Studi lain yang dilakukan oleh tim dari Universitas Harvard menunjukkan bahwa wanita yang tidak sarapan lebih mungkin terkena diabetes.
Makan pagi dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan menjauhkan Anda dari perubahan hormon. Jika Anda melewatkan sarapan, kadar gula darah Anda akan turun, dan setelah makan siang akan naik, yang dapat menyebabkan diabetes.
Sarapan membantu menurunkan berat badan
Ketika Anda makan di pagi hari beberapa buah, sayuran, makanan utuh dan protein, itu memuaskan Anda selama berjam-jam. Studi menunjukkan bahwa orang yang melewatkan makan pagi mendapatkan kalori tersebut di kemudian hari. Ketika sarapan lebih banyak kuantitasnya daripada makan malam, itu efektif untuk menurunkan berat badan.
Para ahli percaya bahwa ketika kita mengambil lebih banyak kalori di pagi hari, mereka akan lebih mudah dihabiskan untuk sisa hari itu. Jadi cobalah untuk datang 15 menit lebih awal untuk menikmati sarapan yang menenangkan.
Ini memberikan nutrisi yang diperlukan
Studi lain menunjukkan bahwa orang yang sarapan secara teratur cenderung memiliki pola makan yang baik dengan lebih banyak mineral dan vitamin. Hal ini juga cenderung untuk makan tidak sehat di kemudian hari.
Mengurangi risiko penyakit jantung
Sarapan tidak hanya untuk pengadaan nutrisi. Ini mengurangi risiko beberapa penyakit kronis. Menurut penelitian, orang yang rutin sarapan pagi, tidak menderita penyakit jantung.
Konsumsi makanan pada jam-jam kecil sebelum tidur atau bahkan di malam hari, yang merupakan ciri khas orang yang melewatkan sarapan dapat menyebabkan kebingungan pada ritme hormonal yang dapat menyebabkan diabetes, tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi. Penyakit-penyakit ini nantinya bisa diubah menjadi penyakit jantung.