Mohon tunggu...
Muhamad  Rizky Ramadhan
Muhamad Rizky Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Keep the spirit

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pribadi yang Tidak Berekspresi

17 Desember 2022   10:15 Diperbarui: 17 Desember 2022   10:35 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ekspresi adalah bagian dari kehidupan, dengan ekspresi kita dapat menunjukan keadaan kita apakah sedang senang, sedih, atau marah. Ekspresi juga adalah suatu pemberian yang luar biasa yang diberikan oleh Tuhan sebagai manusia. Namun apa jadinya jika seseorang tidak memiliki ekspresi dan tidak punya perasaan?.

Alexithymia adalah kondisi mental yang berkaitan dengan sulitnya mengekspresikan emosi, walau bukan kondisi yang membahayakan, tapi seseorang akan mengalami masalah sosial dan interpersonal secara tidak sengaja.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, manusia adalah makhluk yang harus saling melengkapi satu dengan yang lain. Dengan bersosial kita dapat melihat apa saja yang ada pada lingkungan mau itu masyarakat atau lainnya, dalam bersosialisasi kita biasanya memakai yang namanya ekspresi, dari raut muka sampai gerak gerik pada manusia dinamakan ekspresi, namun bagaimana jika orang atau kamu tidak punya ekspresi?. Jika seseorang tidak memiliki ekspresi orang itu akan sulit untuk dipahami dan cenderung orang yang tidak berekspresi tidak memiliki persaan yang kuat atau bahkan perasaannya telah mati.

Orang yang tidak berskrepsi akan selalu melihat apa yang di sekitarnya tidak penting, yang mengakibatkan perasaan dalam dirinya hilang, biasanya orang orang akan senang melihat hiburan dan berekspresi tersenyum atau tertawa. Namun orang yang milhat apa yang di sekitarnya bukan hal yang penting bagi dirinya dan tidak mau tahu atau acuh terhadap sesuatu akan memiliki ekspresi yang datar, ini yang pernah saya rasakan pada saat itu, karena tekanan masalah yang datang dari sana sini, saya mulai kehilangan minat dan perasaan saya, bahkan untuk berkespresipun saya sulit melakukannya, seperti melelahkan saja jika harus melakukan apa apa dengan ekspresi.

 Karena kurangnya berekspresi, ia akan sulit untuk peka terhadap lingkungan disekitarnya. Orang akan sulit untuk berbicara dengan orang yang tidak memiliki ekspresi, selain orang itu susah untuk ditebak, orang lain akan melihat orang tersebut seperti tidak mau untuk bersosialisasi dan menghindar. Oleh karena itu orang yang tidak berekspresi akan sulit untuk bersosialisasi, namun adakah cara untuk mengembalikan ekspresi itu?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun