Mohon tunggu...
M Rizky Prasetyo
M Rizky Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lulusan SMK jurusan Tata Boga yang sekarang melanjutkan Studi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis di Universitas Palangka Raya. Senang belajar hal baru dan memiliki kemampuan kerja sama tim yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengukur Efektivitas Kebijakan Moneter Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dalam Pertumbuhan UMKM di Indonesia

17 Oktober 2023   20:00 Diperbarui: 17 Oktober 2023   20:01 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selama beberapa tahun terakhir, ekonomi Indonesia telah dianggap sebagai salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Sebagai negara dengan populasi yang cukup besar dan ekspansi ekonomi yang stabil. Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat penting bagi penciptaan lapangan kerja dan kemajuan ekonomi. Sebagai bank sentral negara, Bank Indonesia memainkan peran penting dalam mengembangkan kebijakan moneter yang masuk akal yang mendorong ekspansi UMKM. 

Perekonomian Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi yang kuat telah menginspirasi banyak orang untuk meluncurkan perusahaan mereka sendiri. UMKM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap lapangan kerja dan PDB, menjadikannya tulang punggung perekonomian Indonesia. 

Saat ini, ada 60 juta UMKM yang aktif di Indonesia, menyumbang sekitar 60% dari PDB negara dan menghasilkan 97% dari seluruh lapangan pekerjaan. UMKM masih memiliki banyak hal yang dapat ditawarkan, namun mereka juga menghadapi banyak kendala yang dapat menghalangi mereka untuk berkembang. Akses ke pembiayaan UMKM adalah salah satu masalah utama bank sentral. Dalam hal ini Bank Indonesia melakukan penjaminan bahwa kebijakan moneter yang diterapkan dapat mendorong ekspansi UMKM.

Bank Indonesia telah mengimplementasikan sejumlah inisiatif untuk membantu UMKM berkembang. Salah satu kebijakan yang telah diterapkan adalah penurunan suku bunga acuan. Bank Indonesia bermaksud untuk mendorong akses UMKM yang lebih besar terhadap pendanaan dengan menurunkan suku bunga. Selain itu, Bank Indonesia telah mengimplementasikan inisiatif seperti Program Nasional Non-Tunai dan Gerakan Nasional Non-Tunai dalam upaya untuk memperluas akses keuangan bagi UMKM.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan penyaluran kredit untuk UMKM, Bank Indonesia telah menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Sebagai contoh, Bank Indonesia meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bekerja sama dengan Kementerian Keuangan dan Bank Pembangunan Daerah untuk memberikan pembiayaan kepada UMKM dengan suku bunga rendah. Diharapkan kebijakan ini dapat meningkatkan akses UMKM terhadap pendanaan dan mendukung pertumbuhan sektor UMKM.

Meskipun Bank Indonesia telah mengimplementasikan sejumlah kebijakan untuk mendorong ekspansi UMKM, masih sulit untuk menilai seberapa sukses inisiatif-inisiatif ini. Menentukan bagaimana kebijakan moneter mempengaruhi pertumbuhan UMKM adalah salah satu kendala utama. Mungkin sulit untuk menilai dampak kebijakan moneter terhadap sektor UMKM secara terpisah karena dampaknya yang rumit terhadap perekonomian secara keseluruhan. 

Dengan begitu, sejumlah penelitian telah mencoba untuk menilai seberapa baik kebijakan moneter Bank Indonesia mempengaruhi ekspansi UMKM. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa akses UMKM terhadap pembiayaan telah membaik sebagai hasil dari penurunan suku bunga acuan. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa inisiatif Bank Indonesia untuk meningkatkan akses UMKM terhadap pembiayaan telah berhasil.

Dengan adanya bukti bahwa kebijakan moneter Bank Indonesia telah memberikan manfaat bagi pertumbuhan UMKM, analisis lebih lanjut diperlukan untuk menilai secara penuh keberhasilan program ini. Hubungan antara kebijakan moneter dan pertumbuhan UMKM, serta variabel-variabel lain yang mungkin berdampak pada pertumbuhan sektor ini, harus diperiksa secara menyeluruh sebagai bagian dari pemeriksaan menyeluruh.

     UMKM sangat penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Bank Indonesia telah menerapkan sejumlah kebijakan moneter yang ditargetkan untuk meningkatkan akses UMKM terhadap pembiayaan dalam rangka membantu perluasan industri ini. Studi yang lebih mendalam masih diperlukan, meskipun bukti awal menunjukkan bahwa langkah-langkah ini telah efektif dalam mempercepat perluasan sektor UMKM. Studi mendalam mengenai hubungan antara kebijakan moneter dan pertumbuhan UMKM diperlukan untuk meningkatkan dampak kebijakan moneter Bank Indonesia terhadap pertumbuhan UMKM. Untuk memastikan kebijakan ini berhasil diimplementasikan, kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah, dan lembaga keuangan lainnya juga sangat penting. UMKM dapat berkembang dan meningkatkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan bantuan yang tepat. Melalui kebijakan moneter yang berhasil, Bank Indonesia, sebagai bank sentral negara, dapat berkontribusi secara signifikan terhadap perkembangan UMKM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun