Mohon tunggu...
M Rizky Prasetyo
M Rizky Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lulusan SMK jurusan Tata Boga yang sekarang melanjutkan Studi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis di Universitas Palangka Raya. Senang belajar hal baru dan memiliki kemampuan kerja sama tim yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan dan Peluang Equilibrium Output yang Berkelanjutan dalam Perekonomian Digital

2 Oktober 2023   15:33 Diperbarui: 2 Oktober 2023   15:36 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akibat kemajuan teknologi digital, perekonomian modern telah mengalami perubahan yang cukup besar.  Ketika hal ini terjadi, muncullah peluang dan tantangan baru untuk menciptakan keseimbangan output yang berkelanjutan. Dalam artikel ini, akan membahas tentang tantangan dan peluang yang dihadapi untuk menghasilkan output keseimbangan yang berkelanjutan dalam ekonomi digital.

Cara kita berkomunikasi, membeli, dan bahkan bekerja telah berubah sebagai akibat dari ekonomi digital. Cara kita memandang dan mencapai output ekuilibrium dalam ekonomi hanyalah salah satu dari sekian banyak bidang kehidupan kita yang telah terpengaruh oleh fenomena ini. Dalam ekonomi digital, output ekuilibrium adalah tingkat produksi yang mencerminkan situasi di mana penawaran dan permintaan bertemu secara efektif.

Tantangan dalam Mencapai Equilibrium Output yang Berkelanjutan dalam Perekonomian Digital yaitu :

1. Perubahan Konsumen

Perubahan perilaku konsumen menjadi salah satu kendala utama dalam mencapai keseimbangan produksi berkelanjutan dalam ekonomi digital. Konsumen masa kini mempunyai lebih banyak informasi dan pilihan produk. Hal ini menyebabkan meningkatnya daya saing perusahaan dan berubahnya selera konsumen. Jika perusahaan ingin mencapai produksi yang berkelanjutan dan seimbang, mereka harus mampu merespons perubahan ini dengan cepat dan menyediakan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan.

2. Perubahan pada Model Bisnis

Model bisnis tradisional telah berubah akibat kemajuan teknologi digital. Cara kita menggunakan dan mengeksploitasi aset juga telah berevolusi sebagai hasil dari model bisnis berbasis platform seperti Uber dan Airbnb. Bagaimana pemerintah dan regulator dapat mengontrol serta memantau berbagai model bisnis, untuk memastikan keberlanjutan dan perlindungan konsumen dengan memperhatikan kesulitan dalam membangun keseimbangan produksi yang berkelanjutan.

3. Dinamika Tenaga Kerja

Ekonomi digital juga telah mengubah sistem ketenagakerjaan. Kecerdasan buatan dan otomatisasi berdampak pada pekerjaan manusia. Pada saat yang sama, pekerjaan baru yang memerlukan keterampilan digital terus berkembang, seperti mesin yang menggantikan beberapa pekerjaan tradisional di beberapa industri. Artinya, peluang kerja dapat terus berubah seiring dengan kemajuan teknologi, sehingga menyulitkan pekerja untuk memperoleh keterampilan kerja yang seimbang dan berkelanjutan. Oleh karena itu, untuk menjamin tersedianya tenaga kerja yang terampil dan berdaya saing, perlu diberikan pendidikan dan pelatihan yang sesuai.

Peluang dalam Mencapai Equilibrium Output yang Berkelanjutan dalam Perekonomian Digital, yaitu :
1. Inovasi dan kemajuan

Ekonomi digital menawarkan peluang untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi di berbagai industri. Teknologi digital memungkinkan otomatisasi dan penyederhanaan prosedur perusahaan. Hal ini dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas. Teknologi digital juga mendorong inovasi dalam penciptaan barang dan jasa baru. Dengan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, peluang-peluang ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan output yang seimbang dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun