Mohon tunggu...
MRiza Zalikhsin Nugroho
MRiza Zalikhsin Nugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FEB Manajemen Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama)

buku dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Strategi Manajerial Garuda Indonesia dalam Pemulihan Kinerja Perusahaan

19 Desember 2024   13:06 Diperbarui: 19 Desember 2024   13:06 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, sebagai maskapai penerbangan nasional Indonesia, telah menghadapi tantangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada tahun 2020 menyebabkan penurunan drastis dalam industri penerbangan, termasuk Garuda Indonesia. Dalam menghadapi situasi ini, manajemen perusahaan, di bawah kepemimpinan Direktur Utama Irfan Setiaputra, berfokus pada upaya pemulihan kinerja melalui berbagai strategi manajerial. Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang diambil oleh manajemen Garuda Indonesia dalam upaya pemulihan kinerja perusahaan. Sebelum pandemi, Garuda Indonesia mengalami kinerja keuangan yang stabil. Namun, pada kuartal III 2020, perusahaan mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp15,19 triliun, penurunan pendapatan dari Rp50,26 triliun pada kuartal III 2019 menjadi Rp16,04 triliun pada kuartal III 2020. Utang perusahaan mencapai Rp98,79 triliun, terdiri dari utang jangka pendek Rp32,51 triliun dan utang jangka panjang Rp66,28 triliun.

Strategi Pemulihan Kinerja

1. Restrukturisasi Keuangan

   Manajemen Garuda Indonesia melakukan restrukturisasi utang untuk mengurangi beban keuangan perusahaan. Pada tahun 2022, Garuda Indonesia berhasil mendapatkan persetujuan dari kreditur untuk merestrukturisasi lebih dari $9 miliar utang, yang merupakan langkah penting dalam pemulihan keuangan perusahaan.

2. Efisiensi Operasional

   Untuk meningkatkan efisiensi, Garuda Indonesia melakukan penyesuaian kapasitas armada dan rute penerbangan. Manajemen fokus pada penerbangan domestik yang memiliki permintaan stabil, sementara beberapa rute internasional dikurangi atau dihentikan sementara. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan utilisasi armada.

3. Program Pensiun Dini

   Sebagai bagian dari upaya efisiensi, Garuda Indonesia menawarkan program pensiun dini kepada karyawan. Hingga Juni 2021, lebih dari 100 karyawan telah mengajukan pensiun dini, yang membantu perusahaan mengurangi biaya tenaga kerja dan menyesuaikan struktur organisasi dengan kebutuhan operasional.

4. Diversifikasi Sumber Pendapatan

   Garuda Indonesia berupaya mendiversifikasi sumber pendapatan dengan meningkatkan layanan kargo dan menjalin kemitraan strategis dengan mitra usaha. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan non-penumpang dan mengurangi ketergantungan pada pendapatan dari penumpang.

5. Peningkatan Layanan Pelanggan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun