Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan Siregar
Muhammad Ridwan Siregar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

FH UGM | Sebuah Kebanggaan sebagai orang INDONESIA serta sebuah anugerah karena aku adalah MUSLIM.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

MENELISIK KEBERAGAMAN BANGSA

15 Oktober 2012   07:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:50 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1350287857256140857

Oleh : Muhammad Ridwan Siregar, @MRidwanSiregar

Indonesia adalah negara yang besar. Terdapat sekitar 240 juta jiwa yang tersebar diseluruh hamparan lebih dari 17.000 pulau dari sabang sampai marauke. Dimana didalamnya terdapat masyarakat yang plural, yang terdiri dari berbagai macam corak baik itu dalam segi budaya, ras, suku, bahasa maupun agama. Diperkirakan, terdapat 300 sampai 500 suku yang mendiami tanah ibu pertiwi ini. Ditambah lagi sekitar 746macam bahasa daerah yang dipergunakan masyarakat serta keragaman umat beragama yang terdiri dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan konghocu, ditambah lagi perbedaan Ras dan warna kulit yang menjadikan semakin berwarnanya kehidupan masyarakat di Indonesia yang menjadikan Negara ini sangat beragam. Dari kesemua perbedaan dan keragaman corak tersebut menjadi satu kesatuan utuh, yang disebut dengan Bangsa Indonesia yang berlandaskan ke-Bhineka Tunggal Ika-an seperti yang terkandung didalam ideologi Negara, Pancasila.

Tentunya, dengan melihat dan memahami hal diatas maka tidak dipungkiri lagi bahwa masyarakat Indonesia rawan sekali terjadi konflik dikarenakan perbedaan pendapat yang berlandaskan atas dasar keberagaman tersebut. Prinsip – prinsip pancasila yang mengajarkan sifat bertoleransi, tidak ditanamkan benar- benar oleh masyarakat. Sehingga terjadilah konflik saudara sebangsa yang tidak saling memahamiantara indivdu dengan individu yang lain maupun juga secara kelompok. Tentunya ini berakibat fatal dikarenakan pastinya pembangunan bangsa menjadi terhambat dan tentunya ini akan berdampak kepada masyarakat pula.

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan hubungan interaksi dengan sesama manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan kerjasama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik itu kebutuhan yang bersifat materil maupun spiritual. Dengan kata lain manusia tidak bisa hidup dan menghidupi dirinya dengan seorang diri, dan harus memerlukan bantuan manusia yang lainnya. Begitu pula masyarakat Indonesia yang sangat beragam ini. Tidak bisa melakukan kegiatan secara individu maupun kelompoknya secara sendiri, dan pasti memerlukan bantuan individu dan kelompok yang lainya. Yang pastinya setiap individu dan kelompok itu berbeda corak dan kebudayaannya.

Yang jadi pertanyaan sekarang ini adalah bagaimana caranya untuk menghidupi keberagaman bangsa yang sangat beragam ini, serta bagaimana caranya untuk mempersatukan dan membentuk jiwa-jiwa ke-Bhineka Tunggal Ika-an di dalam masyarakat Indonesia. Tentunya ini merupakan tugas kita semua, baik itu secara personal individu maupun tatanan pemerintahan.

Pendidikan

pendidikan, menurut penulis adalah central kasus utama kenapa didalam masyarakat Indonesia sering terjadi konflik yang disebabkan oleh keberagaman itu sendiri. Banyak sekali kasus-kasus yang mengandung kesalah-fahaman dan perbedaan pengertian yang mengatasnamakan suku, budaya maupun agama yang sedang berkembang didalam masyarakat kita sekarang ini. Sifat-sifat saling menghargai belum sepenuhnya difahami oleh sebagian besar masyarakat, selain itu toleransi antar umat beragama juga belum diterapkan oleh masyarakat. sehingga apa yang tidak diinginkan seperti konflik itu sering terjadi.

Pemahaman tentang arti pancasila-pun seharusnya perlu di pelajari oleh masyarakat, seprti yang tercantum didalam sila ke-3 “persatuan Indonesia” yang mengandung arti tentang Nasionalisme; Cinta bangsa dan tanah air; Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia; Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit; serta menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan.

Bila pendidikan itu diterapkan benar dan sungguh-sungguh oleh pemerintah, maka besar kemungkinan konflik yang terjadi sekarang ini akan hilang. Dengan kata lain, masyarakat Indonesia sudah menjadi satu kesatuan bangsa yang utuh yaitu bangsa Indonesia yang saling menghargai, bertoleransi dan selalu bekerjasama dengan individu maupun kelompok lain yang walaupun corak dan kebudayaanya tidak sama dan berbeda. Sehingga nilai-nilai kehidupan berbangsa dan kehidupan yang serba keberagaman ini dijalankan dan difahami oleh masyarakat secara keseluruhan. Jadi, mulailah menghidupi dan bertoleransi dengan keberagaman yang ada karena bangsa ini banyak memiliki corak dan warna maka harus saling menghargai dan bekerja sama satu-sama lain. Untuk Indonesia maju dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun