Pembiayaan bank syariah menjadi salah satu incaran perusahaan. Evaluasi aset perusahaan akan dilakukan oleh bank syariah sebelum perusahaan memperoleh pembiayaan dari lembaga tersebut
Aktiva suatu perusahaan secara umum dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Aktiva tetap (Fixed Assets) Fixed assets Aset yang tidak digunakan dalam satu siklus produksi dikenal sebagai aset tetap, dan merupakan investasi jangka panjang di perusahaan
- Aktiva Lancar Permanen (Permanent Current Assets) berbagai sumber daya yang ada saat ini yang harus dijaga agar kegiatan bisnis biasa dapat berjalan seperti yang diharapkan.
- Aktiva Lancar Fluktuatif (Fluctuative Current Asset) Aktiva Lancar Fluktuatif adalah aset lancar yang permintaannya selalu berubah sebagai respon terhadap perubahan permintaan.
Dalam mengembangkan usaha atau menjalankan suatu tugas, seringkali diperlukan dana tambahan. Namun, penting untuk secara jelas mengidentifikasi dan mengelola persyaratan keuangan perusahaan sebelum mengajukan pembiayaan.
Bank menggunakan faktor-faktor  untuk menentukan apakah mereka membutuhkan dana tambahan untuk operasi bisnis mereka untuk menentukan kriteria menentukan kebutuhan pembiayaan. Kriteria ini termasuk memperluas bisnis, meningkatkan modal kerja, memperoleh peralatan baru, menghadapi keadaan darurat, meningkatkan kualitas, dan mengubah kebijakan pemerintah. Bank dapat menentukan jenis pembiayaan yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka dengan mengevaluasi kriteria tersebut..
Tujuan pembinaan dan pengawasan pembiayaan adalah memberikan arahan untuk memastikan bahwa pembiayaan yang diberikan sesuai dengan hukum syariah, memenuhi tujuannya, dan menemukan kekurangan dalam proses pemberian pembiayaan serta mencari cara untuk memperbaikinya.
Langkah-langkah untuk menentukan kebutuhan pendukung sangat penting bagi bank, karena akan membantu mereka menghindari pertaruhan karena tidak adanya aset atau kewajiban yang tidak perlu. Dalam menentukan kebutuhan pendanaan, bank juga perlu memperhatikan berbagai faktor seperti pertaruhan keuangan, kecepatan keuntungan dari usaha, dan potensi pengembangan bisnis di masa depan. Bank dapat memilih berbagai jenis pendukung untuk memenuhi kebutuhan usahanya, misalnya modal sendiri, uang muka bank, atau pendanaan dari penyandang dana. Sebelum memutuskan jenis pembiayaan mana yang terbaik untuk bisnis mereka, bank perlu mempertimbangkan hal-hal seperti suku bunga, persyaratan, ketentuan pembayaran, dan ketersediaan dana. Bank juga harus melakukan analisis risiko dan proyeksi keuangan saat memutuskan opsi pembiayaan untuk mengantisipasi potensi manfaat dan risiko yang terkait dengan masing-masing opsi tersebut. Bank akan dapat membuat keputusan terbaik mengenai pembiayaan dan memastikan kelanjutan operasinya di masa mendatang jika Bank mempertimbangkan dengan cermat kriteria yang digunakan untuk menentukan kebutuhan pembiayaannya.
Dengan melakukan struktur pembiayaan yang tepat, bank dapat menentukan sumber pengembalian yang tepat dan sekaligus menentukan jangka waktu pembiayaan yang tepat untuk nasabah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H