Untuk mencapai visi mereka, tak ada jalan lain selain menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Apa guna negeri kaya melimpah jika orang-orang yang mendiaminya tidak punya kemampuan lebih untuk mengelola? Keduanya tak muluk-muluk. Mereka ingin masyarakat Sumbar manjadi masyarakat yang berkakhlak, sehat, berpengetahuan, terampil dan punya daya saing. Sehingga ke depan, yang membangun Sumbar benar-benar orang Sumbar tulen.
Keduanya, lelaki yang hidup berpagar adat dan istiadat Minang. Audy Joinaldy walau lahir dan besar di perantauan, tapi dia selalu disusupkan tentang adat Minang oleh ayah dan ibunya. Bagi Buya Mahyeldi dan Audy Joinaldy, satu-satunya jalan untuk memperbaiki tatanan sosial masyarakat, adalah kembali mengejawantahkan falsafah Adat Basandi Syarak - Syarak Basandi Kitabullah.
Sebagai orang pertanian, Mahyeldi dan Audy Joinaldy tahu betul, peningkatan ekonomi Sumbar tak lepas dari produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Sumbar juga bergantung pada usaha perdagangan dan industri. Sektor-sektor ini akan menjadi sasaran tembak keduanya untuk diperbaiki bersama pengembangan ekonomi kreatif dan daya saing kepariwisataan
Persoalan lain yang menjadi sorotan, tentang pemerataan pembangunan. Kecenderungan pandangan buruk saat ini, pembangunan hanya berpusat di satu wilayah. Di tangan Mahyeldi -- Audy, jika nanti terpilih, pemerataan pembangunan infrastruktur jadi nomor satu. Keduanya ingin membangun secara adil dan berkelanjutan. Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, akuntabel serta berkualitas juga dikerjakan. Dengan pelayanan yang bersih, kepercayaan masyarakat pada pemerintahnya akan pulih lagi. Kepercayaan itulah yang menjadi modal besar dalam membangun Sumbar.
Baik Buya Mahyeldi ataupun Audy Joinaldy paham betul, siapa yang menguasai perubahan, akan menguasai perubahan itu sendiri. Ke depan, pola-pola kerja lama akan ditinggalkan, beralih ke digital. Peralihan ke basis digital ini, selain mengikuti perkembangan jaman, juga untuk efektivitas.
Mahyeldi Audy Joinaldy kini sedang menguatkan bahunya untuk jadi sandaran segala masalah masyarakat Sumbar. Berdua mereka sama-sama meninggalkan hidup yang nyaman untuk bersama-sama mencebur dengan masyarakat. Segala impian yang sekarang sedang keduanya terabas bukan bertujuan agar keduanya dihormati, dikenal dan dikenang, tapi murni tentang dedikasi, tentang pengabdian.
Akhirnya semua harus saling memahami, bahwasanya pertemuan  Mahyeldi Audy Joinaldy bukanlah kebetulan belaka. Barangkali pertemuan keduanya merupakan jalan Tuhan agar Sumbar lebih baik. Ini suratan Yang Kuasa. Maka berkenanlah... (bersambung)
Sumber: www.audyjoinaldy.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H