Mohon tunggu...
Ridha
Ridha Mohon Tunggu... Lainnya - Penyejuk

Penya(lir)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Habis

5 Maret 2021   00:19 Diperbarui: 5 Maret 2021   00:27 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup lurus bagai bosan yang hinggap
Cobaan demi cobaan perlahan melahap
Pelarian diri demi seonggok hati yang tersakiti
Mencoba melawan malah di habisi

Banyak yang sudah abiseka
Tapi stagnan purna rasa
Iri dengki perlu di kontrol
Kita mulai lagi dari angka nol

Sembahan manusia macam abiogenesis
Bibir komat kamit mendesis
Berharap tujuan yang tak pernah habis
Sungguh aku takut terkikis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun