Jika sistem pendidikan formal di Indonesia segera dirombak dengan fokus pada proses, maka tidak hanya akan menghasilkan orang-orang terpelajar.Â
Bagi mereka yang telah dididik untuk hanya melihat hasil, mereka tidak akan peduli dengan cara atau proses untuk mencapainya. Tidak masalah metodenya bagus atau tidak, yang penting adalah hasil yang diinginkan.
Ini adalah kesalahan sistem negara ini yang memungkinkan siswa untuk menggunakan segala cara untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pertimbangan metode yang diterapkan juga harus dimasukkan dalam evaluasi validitas metode. Dengan demikian, itu berarti memperhatikan proses untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Dampak dari sistem pendidikan menekankan pada proses dimana orang pintar dilahirkan untuk dididik, bukan orang pintar yang berpura-pura pintar. Jika Indonesia bisa mengubah sistem pendidikan seperti sekarang ini, maka Indonesia tidak akan bebas dari korupsi.
Sudah saatnya semua pihak berjuang dan membebaskan Indonesia dari korupsi melalui pendidikan. Pendidikan dapat dimulai sejak usia dini di rumah, orang tua yang tinggal di rumah juga harus berusaha untuk menghasilkan pelamar yang berpendidikan, bukan hanya pelamar yang cerdas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H