Mohon tunggu...
M Reza Dwi Saputra
M Reza Dwi Saputra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia

Dosen Pendidikan fisika UPI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penguatan dan Pedampingan Penyusunan Modul Ajar Berbasis Etnofisika Bagi Guru-guru SMA : Menjembatani Pembelajaran Fisika dengan Kearifan Lokal

21 Agustus 2024   15:50 Diperbarui: 21 Agustus 2024   15:53 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Poster PKM Etnofisika (dokpri)

**Bandung, 24 Agustus 2024** - Dosen Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tengah menjalankan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan fokus pada penguatan dan pendampingan penyusunan modul ajar berbasis etnofisika bagi guru-guru SMA di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran fisika dengan mengintegrasikan potensi dan kearifan lokal, sehingga pembelajaran menjadi lebih relevan dan bermakna bagi siswa.

Kegiatan PkM ini telah memasuki hari ketiga dari rangkaian kegiatan yang berlangsung selama 32 jam pelajaran (JP) dan dijadwalkan berakhir pada 14 September 2024.  Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan tatap muka, serta secara luring melalui tugas terstruktur yang dikerjakan secara mandiri. Program ini telah berlangsung selama tiga hari, dimulai pada 27 Juli 2024 dengan topik pengenalan etnofisika. Pada hari kedua (3 Agustus 2024) para guru mempelajari pengenalan materi ajar berbasis etnofisika. Hari ketiga (24 Agustus 2024), fokus pada pengembangan RPP/modul ajar berbasis etnofisika. Para guru dibagi menjadi enam kelompok, masing-masing difasilitasi oleh dosen Pendidikan Fisika UPI. Pertemuan terakhir akan dilaksanakan pada 14 September 2024 dengan agenda refleksi video pembelajaran. 

(dokpri) Gambar 2. Peserta mengikuti pelatian via zoom
(dokpri) Gambar 2. Peserta mengikuti pelatian via zoom

Gambar 3. Pemaparan materi oleh Dr. Winny Liliawati, M.Si (dokpri)
Gambar 3. Pemaparan materi oleh Dr. Winny Liliawati, M.Si (dokpri)

Gambar 4. Pemaparan materi oleh Dr. Taufik Ramlan R, M.Si (dokpri)
Gambar 4. Pemaparan materi oleh Dr. Taufik Ramlan R, M.Si (dokpri)

Gambar 5. Pemaparan  materi oleh Drs. Agus Danawan, M. Si (dokpri)
Gambar 5. Pemaparan  materi oleh Drs. Agus Danawan, M. Si (dokpri)

"Kami ingin menjembatani kesenjangan antara pembelajaran fisika di kelas dengan realitas kehidupan masyarakat," ujar Dr. Winny Liliawati, M.Si, selaku ketua PkM Etnofisika. "Dengan mengintegrasikan etnofisika, kami berharap pembelajaran fisika dapat lebih menarik dan memotivasi siswa untuk belajar."

Program ini mengusung metode lesson study yang terbagi dalam tiga tahapan: Plan, Do, dan See.  Pada tahap Plan, para guru diberikan pelatihan dan pendampingan untuk mendesain modul ajar berbasis etnofisika.  Tahap do melibatkan implementasi desain pembelajaran di kelas secara riil.  Terakhir, pada tahap  see, para guru akan merefleksikan video pembelajaran mereka dan mendapatkan umpan balik dari para expert.

Kegiatan PkM ini menghadirkan expert speaker Pendidikan Fisika UPI: Dr. Winny Liliawati, M.Si; Dr Taufik Ramlan R, M.Si dan Drs. Agus Danawan, M.Si.  Para expert ini berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dalam mengintegrasikan etnofisika ke dalam pembelajaran fisika.

(dokpri) Gambar 6 : Sesi tanya jawab
(dokpri) Gambar 6 : Sesi tanya jawab

Sejauh ini, 93 guru dari berbagai daerah di Indonesia telah mengikuti program ini.  Mereka dibagi menjadi enam kelompok, masing-masing difasilitasi oleh expert dosen Pendidikan Fisika UPI: Drs. Harun Imansyah, M.Ed, Drs. Iyon Suyana, M.Si, Rizki Zakwandi, M.Pd, Nurdini, M.Pd, dan M. Reza Dwi Saputra, M.Pd. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun