Mohon tunggu...
M Reindy
M Reindy Mohon Tunggu... -

Asking good questions is half of learning

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengingat Detik-detik Proklamasi di Pulau Kisar

15 Agustus 2012   05:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:45 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1345007101599933754

Dua hari lagi bangsa Indonesia akan memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-67, hampir di setiap instansi pemerintahan maupun rumah-rumah penduduk sudah mulai berkibar Sang Merah Putih dalam rangka menyambut detik-detik proklamasi. Berbagai kegiatan pun diselenggarakan untuk memeriahkan momen 17 Agustus tersebut.

Seperti halnya dua tahun lalu di Pulau Kisar yang merupakan salah satu dari delapan pulau terluar di Maluku telah diselenggarakan simulasi pembebasan pulau terluar oleh pasukan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VII Lantamal Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam rangka memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-65 tingkat Provinsi Maluku, Selasa 17 Agustus 2010.

[caption id="attachment_206858" align="aligncenter" width="549" caption="Detik-detik Proklamasi di Pulau Kisar (kkp.go.id)"][/caption]

Ribuan warga Pulau Kisar mengikuti dengan seksama jalannya upacara HUT Kemerdekaan RI tersebut yang untuk pertama kalinya dilaksanakan di Maluku Barat Daya, sejak kabupaten ini dimekarkan dari Maluku Tengara Barat (MTB) pada 18 September 2008.

Aksi Pembebasan Pulau Terluar

Dalam simulasi pembebasan diskenariokan bahwa Pulau Kisar sebagai pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste diserang kelompok musuh yang ingin menguasai wilayah itu dan melepaskannya dari pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pasukan elit TNI-AL itu pun kemudian diterjunkan untuk menumpas musuh dan merebut kembali pulau tersebut melalui jalur laut dan mendarat di lapangan pantai Uhun, Desa Purpura, Pulau Kisar.

Pengiriman pasukan elit itu dipandang perlu dilakukan karena saat bersamaan Gubernur Maluku bersama sejumlah pejabat TNI/Polri dan tokoh agama sedang berada di daerah itu untuk menghadiri peringatan detik-detik Proklamasi, juga terancam keselamatannya. Dengan menggunakan sejumlah peralatan tempur pasukan elit itu mendarat di pesisir Pulau Kisar, tetapi mereka dihadang rentetan tembakan dari musuh yang bersembunyi di perbukitan batu sepanjang bibir pantai Pulau Kisar. Aksi kontak tembak pun tidak dapat dielakkan dan korban jiwa pun berjatuhan, namun dengan semangat juang yang tinggi musuh dapat dilumpuhkan dan Bendera Merah Putih dapat direbut kembali.

Bendera tersebut kemudian diserahkan oleh pasukan marinir kepada Gubernur Karel Albert Ralahalu untuk ditancapkan di atas pulau itu, sebagai bentuk kekuasaan negara atas wilayah itu. Dengan disaksikan ribuan warga, Gubernur yang didampingi Pangdam XVI/Pattimura, Kapolda Maluku dan tokoh agama serta pemuka masyarakat dan pemuda, menancapkan Bendera Merah Putih di pesisir pantai itu dan dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti pulau-pulau terluar.

Berlangsung khidmat dan meriah

HUT Kemerdekaan RI berlangsung khidmat sekaligus meriah, terlebih lagi melibatkan masyarakat setempat dengan pasukan berkudanya yang melepaskan ribuan balon berwarna merah dan putih ke angkasa. Sungguh sangat menggugah rasa nasionalisme siapa saja yang melihat secara langsung rangkaian acara tersebut, bukan hanya kegiatan serimonial semata namun makna dari Proklamasi Kemerdekaan itu sendiri sangatlah terasa, khususnya pada saat pengibaran duplikat Bendera Merah Putih yang dilakukan oleh para siswa dan siswi SMU Negeri I Pulau-pulau Terselatan yang begitu antusias, terlihat dari tatapan mata dan sikap mereka yang penuh semangat dalam melakukan setiap gerakannya.

Simulasi pembebasan pulau terluar oleh pasukan Yonmarhanlan VII juga tak kalah menariknya, ribuan mata menyaksikan setiap adegan yang dilakukan oleh pasukan elit tersebut dalam rangka mempertahankan kedaulatan NKRI hingga penancapan Bendera Merah Putih di pesisir pantai Pulau Kisar oleh Gubernur Maluku. Aksi pembebasan ini menandakan pula kesiapsiagaan aparat keamanan dalam menghadapi segala bentuk ancaman dan gangguan yang akan berdampak pada pemisahan wilayah NKRI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun