Bentrok antara orang muka dan orang belakang di Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah telah meninggalkan luka yang amat dalam. Sekitar 3000 orang warga terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya, untuk menghindari bentrok susulan. Ribuan warga ini mencari perlindungan di desa-desa tetangga, seperti Kailolo, Kabauw dan Rohomoni.
Tercatat sebanyak 1.529 orang warga Negeri Pelauw ditampung di beberapa rumah penduduk Negeri Kailolo. Para pengungsi berasal dari dua kelompok yang bersitegang, baik orang muka maupun orang belakang. Kedua kelompok tersebut diminta oleh pemerintah negeri setempat untuk tidak melakukan konflik di lokasi penampungan dan langsung disetujui oleh kedua kelompok, bahkan diantara mereka ada yang menangis mengingat dampak dari kerusuhan di Negeri Pelauw.
Sedangkan pengungsi lainnya tersebar di Negeri Kabauw dan Negeri Rohomoni sebagian juga ada yang mengungsi ke Ambon,terutama para orang tua, perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, situasi terakhir Negeri Pelauw sudah berangsur kondusif. Tak ada lagi saling serang dan saling bakar. Negeri dengan jumlah penduduk mendekati 6.000 jiwa itu kini hanya diduduki satu kelompok saja, yakni orang muka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H