[caption id="attachment_219404" align="alignright" width="300" caption="Kepulauan Aru (antaramaluku.com)"][/caption]
Pasca bentrokan yang terjadi pada hari Minggu (21/10) lalu di Kota Dobo, Kab. Kepulauan Aru, Maluku antara warga Kompleks Besi Tua Kel. Siwalima dan pemuda Kompleks Dok Kel. Galaidubu Kec. Pulau-pulau Aru, hingga tadi malam (22/10) situasi di kota tersebut sudah berangsur kondusif, tidak terlihat lagi adanya konsentrasi massa dari kedua kelompok yang bertikai, namun berbagai isu provokatif mulai menyebar di tengah masyarakat.
Untuk mematahkan isu-isu provokatif tersebut, Kapolres Kepulauan Aru AKBP Muhammad Syarif mengeluarkan statement, sebagai berikut :
- Salah satu warga yang ditahan bukan pelarian dari Ambon namun yang bersangkutan memang berasal dari Ambon yang telah lama berdomisili di Kepulauan Aru.
- Tidak ada korban meninggal saat bentrokan terjadi, yang ada hanya korban luka-luka yang dialami oleh empat orang warga Kompleks Dok, yakni Alberth Gainau, Coken Refra, Yohanis Gainau dan Vicky Refra serta seorang polisi bernama IPTU Johanis Werluka (Kasat Intel Polres Kepulauan Aru). Hingga kini, kelima korban itu masih dalam penanganan tim medis di Rumah Sakit Dobo.
Selain itu, Kapolres juga mengakui bahwa pihaknya telah menyita sejumlah senjata tajam, anak panah dan miras (minuman keras) sebanyak 60 liter dari dua kelompok yang bertikai. Dan untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan, jajarannya telah memperketat pengamanan di Kota Dobo dengan meningkatkan patroli di sejumlah titik yang dianggap rawan konflik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H