Mohon tunggu...
M Reindy
M Reindy Mohon Tunggu... -

Asking good questions is half of learning

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tahapan Pilkada Maluku Tercederai

28 Mei 2013   07:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:55 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13697017452138490663

Suhu politik di Maluku mendekati pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur pada 11 Juni mendatang semakin hari semakin ‘panas’ hingga mempengaruhi pula stabilitas keamanan.

[caption id="attachment_264053" align="alignright" width="304" caption="Kawasan Waiheru (dokumentasi pribadi)"][/caption]

Sabtu, 25 Mei 2013 dini hari lalu, sebuah posko salah satu calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku di kawasan Waiheru, Kec. Teluk Ambon Baguala, Kota Ambon sengaja dibakar oleh dua orang warga yang berupaya mengganggu keamanan di kawasan tersebut.

Beruntung ada warga di sekitar lokasi kejadian yang memergoki aksi pembakaran itu, sehingga sebagian bangunan posko dapat terselamatkan dari kobaran api. Sementara kedua pelaku yang mencoba melarikan diri berhasil ditangkap oleh sejumlah warga kemudian langsung diserahkan kepada aparat kepolisian untuk diproses secara hukum.

Dalam pemeriksaan, kedua tersangka berinisial AA dan AH mengakui usai mengkonsumsi minuman keras (miras), mereka melakukan aksi pembakaran terhadap posko BETA-TULUS (Abdullah Tuasikal-Hendrik Lewerissa) karena merasa kesal dengan keberadaan posko tersebut.

Namun pihak kepolisian tidak berhenti sampai di situ, justru mengembangkan kasus ini untuk mengetahui motif dibalik aksi pembakaran, sehingga terungkap ada atau tidaknya kepentingan politik dalam peristiwa itu.

Jajaran Kepolisian Resort Ambon dan Pulau-pulau Lease sangat mengapresiasi upaya warga yang menghentikan aksi pembakaran dan menangkap para pelakunya tanpa disertai tindakan main hakim sendiri, namun justru menyerahkannya kepada aparat kepolisian guna diproses sesuai hukum yang berlaku.

Sementara itu, Ketua Tim Suksesi BETA-TULUS Nendy Kurniawan Asyari meminta semua pihak, baik masyarakat maupun simpatisan kandidat tertentu untuk menghargai proses demokrasi, termasuk komitmen terhadap deklarasi siap menang dan siap kalah yang diikrarkan pada 22 Mei 2013 lalu.

Menurutnya, aksi pembakaran posko salah satu kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku merupakan aksi provokasi untuk mengacaukan situasi keamanan jelang Pilkada Maluku, para pelakunya telah mencederai demokrasi sehingga wajar jika keduanya dicap sebagai provokator.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun