Mohon tunggu...
M Reindy
M Reindy Mohon Tunggu... -

Asking good questions is half of learning

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antisipasi Konflik, Warga Batu Merah Minta Pos Pengamanan Permanen

19 Desember 2012   05:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:23 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_230383" align="alignright" width="311" caption="Ilustrasi Pos Pengamanan Permanen (ciputraindah.com)"][/caption]

Kondisi kondusif di wilayah Desa Batu Merah, Kec. Sirimau, Kota Ambon, Maluku pasca terjadinya bentrok antar warga Minggu, 16 Desember 2012 dini hari lalu membuat aparat keamanan menarik pasukannya dari wilayah tersebut.

Hal ini justru mendapatkan berbagai tanggapan dari masyarakat setempat karena semenjak Pos Pengamanan di wilayah tersebut digeser ke wilayah Ahuru, aksi bentrokan di kawasan itu sering terjadi walau hanya gara-gara persoalan sepele. Selain itu tindak kriminal di kawasan RW 17 Desa Batu Merah, seperti RT 01, RT 02, RT 03 juga kerap berlangsung bahkan hampir terjadi setiap hari dan klimaksnya adalah bentrokan antar warga beberapa waktu lalu.

Un­tuk mengatasi berbagai per­soalan dan tindak kriminal yang tim­bul di kawasan tersebut, maka warga RW 17, Desa Batumerah Kec. Sirimau Kota Ambon, meminta kepada petinggi TNI maupun Polri di Provinsi Maluku agar dapat menempatkan kembali Pos Pengamanan secara permanen terutama di kawasan RT 01/RW 17.

“Selain mempermudah akses masyarakat dengan aparat keamanan, adanya Pos Pengamanan tersebut dapat mengerem tindakan-tindakan kriminal yang kerap muncul di lokasi berpendidikan itu,” kata seorang tokoh pemuda setempat Yani M. Hasan.

Menurutnya, kalau yang dibutuhkan hanya lahan untuk pengadaan Pos Pengamanan di wilayah tersebut, maka banyak masyarakat yang sudah bersedia untuk menghibahkan tanah mereka. Salah satunya adalah tokoh warga di wilayah itu bernama Ali Salampessy. Selain itu, ada pula pos kamling di kawasan tersebut, yang sudah dibangun sejak tahun 1990-an, namun sampai saat ini tak ditempati.

Terlepas dari itu semua, warga hanya mengharapkan terciptanya kedamaian di wilayahnya sehingga aktivitas mereka dapat berlangsung normal tanpa ada rasa cemas di setiap langkahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun