Mohon tunggu...
Muhammad Rizqi Baidullah
Muhammad Rizqi Baidullah Mohon Tunggu... student -

Creative and Innovative Thinker Inspirator Indonesia Volunteer Indonesian Student and worker at Kuala Lumpur Malaysia Indonesian Scout Movement Really Proud to be Indonesian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apabila Sari Roti Habis Ditelan Boikot

12 Desember 2016   08:38 Diperbarui: 12 Desember 2016   09:17 5022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada hal yang terkesan menyakitkan bagi saya jika bicara soal permasalahan yang satu ini. Tapi dalam tulisan ini saya mencoba mengajak parakompasioner untuk mendalami permasalahan sebagai pandangan cerminan diri kitakepada Indonesia. Tulisan ini sama sekali tidak saya maksudkan berkaitan denganpermasalahan bangsa yang saat ini sedang diguncang dengan angin Toleransi,Pilkada, Proxy War atau lain sebagainya. Tapi lebih kepada rasa kepedulianpribadi terhadap keutuhan bangsa meski hanya bisa disalurkan melalui tulisansederhana ini.

Sebelum masuk lebih dalam, mari kita kesampingkan dulu pemikiranberbau provokasi atau intoleransi yang justru berpotensi memecah belahpersatuan kita bersama. karena saya yakin, perbedaan kita yang sangat rentandengan konflik ini bisa kita kontrol untuk sedikit lebih redup dan kitapulihkan untuk kuat menyatukan meski tetap berdiri dalam sekat perbedaan. 

Sempat mencuat issu pemboikotan perusahaan produksi rotiterbesar di Indonesia atas nama PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. karena sebuah permasalahan klarifikasiyang sempat dibuat oleh manajemen perusahaan atas kesalahpahaman yangmembelenggu langit panas perdamaian Indonesia akhir-akhir ini. Kitalewatkan hal yang ini. 

Sebagai masyarakat yang berusaha semampunya dalam memperkuatpersatuan dan kesejahteraan bangsa dan sesama manusia meski hanya sekedarsebagai rakyat jelata, saya memandang, kita pasti banyak yang sepakat bahwatindakan boikot ini kurang layak dilakukan terlebih jika sasarannya adalahpihak yang kurang layak mendapatkan perlakuan boikot terkait permasalahan yangsedang diusung.

Saya memiliki beberapa alasan yang kiranya bagi saya ini bisamenjadi pandangan kita bersama akan kelayakan atau ketidaklayakandiberlakukannya tindakan boikot terhadap perusahaan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. ini. Setelah tersebarissu-issu terkait tindakan tersebut, saya langsung mencari tahu lebih jauh akanriwayat hingga status keberadaan perusahaan yang khas dengan produknya roti isiselai srikaya dan coklat ini. 

Beberapa situs saya geluti dan tekuni termasukjuga official website sang perusahaan yang saat ini tidak bisa diakses kembalientah apa alasannya, padahal tertanggal 10 Desember setelah beberapa hari issupemboikotan ini sempat mencuat, saya masih bisa mengaksesnya demi mengumpulkantenaga referensi yang akan saya gunakan dalam tulisan sederhana ini.

 Lamanweb-nya akan saya sebutkan diakhir nanti. Bagi saya hal ini sangatdisayangkan apabila dilakukan oleh pihak manajemen Sari Roti sendiri, karenaberpeluang mengarahkan pandangan masyarakat bahwa pihak perusahaan telahmenutup tirai bagi mereka yang ingin mencari kebenaran secara langsung terkaitissu yang ada. Tapi lebih disayangkan lagi jika justru pihak pemerintahmemiliki peran tersendiri untuk menahan sang perusahaan membuka situsnya untukbeberapa saat, karena bisa juga berpeluang ada kepentingan lai8n yang akanpemerintah jalankan dalam permasalahan yang satu ini. Terlepas dari itu semua,saya tidak bisa memberikan kepastian apa-apa karena akan bersifat fitnah bilasaya mereka suatu pandangan tanpa ada bukti yang pasti.

Dari situs official sang perusahaan yang saya pelajari, sayamelihat beberapa hal yang amat penting dan memberikan pandangan kepada sayabahwa perusahaan ini justru harus dipertahankan. Dari riwayat sang perusahaansendiri, perusahaan ini berdiri sejak tahun 1995 lalu mulai beoperasi secarakomersial sebagai pabrik ditahun 1997 dan memproduksi suatu produk roti bernamaSari Roti yang berlokasi di Cikarang Jawa Barat. Ditahun 2001, produksiditingkatkan dengan menambahkan 2 jenis lini mesin yang menghasilkan produksijenis roti tawar dan roti manis.

Lalu ditahun 2005 dengan pesatnya membangun pabrik keduadi Kawasan Industri Pasuruan, Jawa Timur, dengan memasang dua lini mesin, gunamelakukan penetrasi pasar ke Jawa Timur dan Bali. Ditahun 2008, Perusahaan yangmulai dinobatkan menjadi perusahaan produksi roti terbesar di Indonesia ini membuka pabrik ketiga dengan dua lini mesin di Blok U, Kawasan Industri Jababeka,Cikarang, Jawa Barat, guna memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.Sehingga ditahun 2009, (Pencapaian ini tidak tertulis didalam situs manapunkecuali situs resmi perusahaan yang saat ini tengah mengalami gangguan)perusahaan Sari Roti membuat pencapaian luar biasa dengan membuka sebanyak 250agen dibeberapa daerah di Indonesia. 

Bayangkan, jika dalam 1 agen saja Sari Roti telah memperkerjakansedikitnya 20 pekerja, artinya ditahun 2009 Perusahaan sari roti ini telahmemperkerjakan sedikitnya 5000 pekerja, lalu jika 1 pekerja saja memilikisedikitnya 2 orang anak harapan bangsa, artinya ada sedikitnya 10000 anakharapan bangsa hidup dan diperjuangkan pendidikannya oleh sang pejuang yangdipekerjakan oleh Perusahaan Sari Roti ini. Perkembangan demi perkembangansemakin pesat dijalankan oleh pihak perusahaan seiring dengan pesatnya kemajuanteknologi dan globalisasi. sehingga ditahun 2010, satu tahun setelah pembukaan250 agen diberbagai daerah di Indonesia,

 Perusahaan ini mulai melakukan Penawaran Umum SahamPerdana di Bursa Efek Indonesia. Bahkan ditahun 2011 Perseroan membuka tambahantiga pabrik baru di Semarang, Medan dan Cibitung. hingga akhir riwayat yangsaya dapat ternyata perkembangannya sudah mampu meningkatkan kapasitas produksipabrik Pasuruan, Semarang dan Medan dengan menambahkan satu lini mesin produksiuntuk roti manis pada masing-masing pabrik. Selain itu Perseroan pun membangundua pabrik baru di Palembang dan Makassar ditahun 2012. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun