Mohon tunggu...
R Aulia
R Aulia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menjadi Lentera bukan Angin yang selalu meredupkan upaya penerangan anak-anak bangsa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Salute for Familia: Orang Tua Desainer Masa Depan Anak

4 Januari 2014   14:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:10 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh:

M. R. Aulia

Ditulis Sabtu Pagi, 04 Januari 2014 dan diselesaikan pukul 11:11 WIB.

Kemarin saya membaca salah satu biografi keluarga salah seorang penguasa di Indonesia. Banyak gambaran pasang-surut tentang bagaimana ia menjadi seseorang di masa kini. Seorang yang mendapatkan pengakuan luar biasa akan kehebatannya dan keberhasilan dalam merangkai banyak mimpi yang ia susun, sudah banyak yang terjawab. Berhasil digapai, meskipun sebagian besar adalah mimpinya sebagai pribadi. Salah satunya adalah bagaimana ia mendidik anak-anaknya sehingga bisa berhasil di dunia pendidikan. Jumlah anaknya yang persis sama dengan jumlah jari di tangan manusia normal. Hampir semuanya bersekolah di universitas terbaik di Indonesia dan sekolah terbaik di Indonesia.

Salute for his familia. Ungkapan yang bisa menggambarkan keberhasilannya mengantarkan buah hatinya di lembaga pendidikan terbaik di negeri ini. Kesibukannya sebagai orang tua yang tidak hanya menjamin kehidupan rumah tangga berlangsung nyaman dan bahagia. Ia menyibukan diri dengan menulis lebih dari 40 buku yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.

Apalagi sekarang dengan kesibukannya memimpin suatu daerah di Indonesia. Saya tertegun, dengan penuhnya jadwal yang ia miliki, anaknya tidak terlantar begitu saja. Pendidikan mereka berada di kasta tertinggi. Di samping dorongan sebagai orang tua, mungkin sebagian besar anaknya mampu mengejewantahkan hasrat dan rumus besar yang diberikan sehingga dapat membuktikan dapat diterima sebagai salah satu peserta didik di lembaga terbaik di Indonesia.

Belajar di tempat yang terbaik mempunyai sensasi tersendiri. Masa depan atau masa keterakuan di masa yang akan datang lebih jelas dibandingkan mereka yang belajar di tempat yang sering dianggap sebagai lembaga yang tidak terdengar, meskipun gedung lembaganya besar dan megah.

Tempat terbaik bukan semata-mata diukur melalui cantiknya desain dan megahnya gedung belajar, namun kualitas peserta didik yang belajar di tempat tersebut dalam menghimpun ilmu yang disalurkan pendidik terbaik. Sehingga tidak jarang penemuan dan kreasi luar biasa lahir dari tempat tersebut. Maka tempat tersebut mau tidak mau diakui sebagai tempat terbaik.

Penting bagi keluarga baru. Apalagi mereka yang baru saja mengikrarkan sebagai pasangan baru yang akan terus berkomitmen menjalankan bahtera rumah tangga sampai ada yang menjemput. Sebagai jemputan yang memisahkan ruh dan raga. Buah hati yang dihasilkan harus bisa menemukan kecocokan dengan kebutuhan di masa depan. Cocok dengan hasrat dirinya sebagai manusia baru, dan cocok dengan tantangan besar di masa depan. Peluang dan membenahi keadaan yang rumit menjadi sederhana. Sesederhana membalikan telapak tangan.

Memang benar, belajar di tempat terbaik, tidak semata-mata menjamin pesertanya dapat menentukan kesuksesan masa depannya dengan mudah. Namun, setidaknya, peserta didik terbangkitkan animo dan mendapatkan banyak stimulus agar bisa berkarya dan berkarya.

Dorongan dan saingan yang lebih ketat, menjadikan para peserta didik bersaing terus- menerus. Tidak ada waktu santai bagi mereka. Tidak hanya belajar di pendidikan terbaik formal, orang tua sebagai desainer masa depan anak juga harus peka membaca kecenderungan positif yang dimiliki oleh sang anak. Kita pasti sudah pernah mendengar, bahwa kecerdasan tidak hanya satu jenis saja. Ada banyak kecerdasan lain yang pada akhirnya dapat membenahi kualitas hidup seseorang.

Seperti halnya, anak yang tidak cemerlang dalam kecerdasan Matematika atau mata pelajaran yang diajarkan di sekolah atau lembaga pendidikan formal lainnya. Bukan berarti anak tersebut bodoh atau tidak pintar. Namun, jika pandai membaca kecenderungan anak, maka akan ada bakat dimana anak tersebut dapat unggul dan cemerlang di atas rata-rata dibandingkan anak yang lain di bidang yang sama.

Dewasa ini, banyak anak yang sudah melewati masa-masa pendidikan formal, mengalami kebingungan. Setidaknya dalam menentukan arah, mau dibawa kemana pendidikan formal yang ia dapatkan selama bertahun-tahun. Sementara itu, tuntutan untuk terus menujukan prestasi gemilang tidak berhenti. Baik prestasi yang dibulatkan sebagai predikat, atau angka terbaik yang tertulis di lembaran ijazah, piagam atau bentuk penghargaan lainnya.

Lebih dari itu, anak yang sudah memasuki gerbang dewasa, meskipun ia pintar dalam bidang akademik, pasti tidak bernilai apa-apa selama ia belum bisa mandiri. Setidaknya tidak bergantung lagi dengan orang tua, salah satunya dalam hal mencukupkan kehidupan pribadi.

Setiap anak terlahir sebagai anak dan manusia baru yang jenius. Belajar di pendidikan formal itu baik. Belajar di pendidikan formal terbaik itu lebih baik. Namun belajar di pendidikan formal terbaik, sekaligus belajar di pendidikan non formal terbaik yang sesuai dengan kecenderungan, bakat atau passion yang dimiliki sang anak, maka inilah rumus atau model desain terbaik yang pernah ada. Pernah diajarkan pendahulu mereka yang sudah lama menjadi orang tua.

Meskipun banyak tokoh besar dunia yang berhasil tanpa melalui pendidikan formal terbaik. Sebut saja, Albert Enstein, Steve Jobs, Bill Gates, dan lain-lain. Boleh saja mereka berani keluar dari pendidikan formal dikarenakanalasan yang jelas. Tidak sesuai dengan kecenderungannya sebagai pemilik imajinasi besar. Mereka lebih memilih mengasingkan diri dalam hal yang menurut mereka cocok dengan passion mereka masing-masing.

Oleh karena itu, sebagai pasangan baru atau yang baru memiliki buah hati, yang ingin melihat buah hatinya melejit dan mengangkat citra sebagai penerus terbaik dalam trah keluarga, tentu peran pasangan tersebut yang sangat menentukan. Tentang arah mau dibawa kemana sang anak di masa depan.

Tidak hanya bersuka-ria ketika suara tangisan bayi ketika lahir dan merawatnya, menyekolahkannya dari jenjang dasar hingga jenjang yang lebih tinggi. Namun harus mampu membaca kecenderungan sejak dini. Tidak mengikuti aliran saja. Mengalir semampunya saja. Sepertinya akan menyesal, melewati masa-masa emas dalam mengukir di benak anak akan kesuksesannya di masa depan dengan berbuat yang tidak mengarah kesana.

Mungkin, banyak yang menyangkal. Tidak ada yang menjamin tempat dan pendidikan terbaik dapat menghantarkan anak yang dahulunya none, menjadi someonegreatest yang diperhitungkan di masa depan.

Namun, setidaknya usaha dalam mengikuti rangkaian keberhasilan yang sudah banyak dicontohkan orang tua luar biasa adalah upaya yang pantas dicoba. Orang tua sejatinya hanya sebagai pemantau garis-garis yang menjamin sang buah hati tidak keluar dari arena yang sebagaimana mestinya. Garis-garis yang sudah diperjelas alasannya kenapa boleh dan kenapa tidak diperbolehkan.

Dan anak yang terbaik itu adalah dimana sang anak tidak terpenjara dengan sistem pendidikan, melainkan yang dapat mengembangkan rumus pendidikan yang telah mereka dapatkan selama tidak melanggar kaidah dan norma yang sudah berlaku umum dan sepertinya sulit untuk dibantah. Sebagaimana tokoh Rancho yang diperankan Amir Khan dalam film terbaik yang pernah ada, yaitu 3 Idiots.

Orang tua sebagai desainer masa depan, dan anak harus mampu mengejawantahkannya, selama memiliki kecocokan dengan desire, kata hati dan passion yang dimiliki. Maka tidak heran jika usaha ini konsisten dijalankan, akan datang seseorang yang cemerlang dalam bidangnya dan dapat membuat harum nama keluarga itu sendiri, daerah, dan bangsanya.

Salute For Familia.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun