Mohon tunggu...
R Aulia
R Aulia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menjadi Lentera bukan Angin yang selalu meredupkan upaya penerangan anak-anak bangsa

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

PDIP Lebih Baik Kalah Ketimbang Dukung Ahok

7 Agustus 2016   21:04 Diperbarui: 7 Agustus 2016   21:19 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#PDIP Lebih Baik Kalah daripada Dukung Ahok

Kepastian PDIP menentukan calon gubernur DKI Jakarta sangat dinanti. Dengan mengantongi suara terbanyak, PDIP diyakini akan mengubah peta perpolitikan yang ada saat ini.

Sikap sejumlah politisi PDIP berubah-ubah. Ada yang bilang, pintu untuk mencalonkan Ahok sudah tertutup rapat. Hal itu karena Ahok tidak ikut mendaftar seleksi cagub di internal PDIP dan Ahok juga bukan kader PDIP.

PDIP mengaku menimang enam nama hasil seleksi dan sudah diserahkan kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Selain enam nama itu, PDIP mempunyai pintu lain, yaitu penugasan.

Penugasan ini hanya berlaku bagi kader PDIP saja yang dianggap berhasil. Seperti Tri Rismaharini dan lain-lain. Jadi jelas dan beralasan pintu PDIP untuk Ahok sudah tertutup rapat.

Namun semakin ke sini, ada juga suara PDIP masih membuka pintu untuk Ahok. Saya tidak tahu pasti argumentasi yang digunakan para penggaung suara itu.

Dari berbagai dinamika yang saya ikuti, internal PDIP tidak menginginkan Ahok. Di samping tidak mengikuti seleksi internal, Ahok dinilai arogan dan tidak sesuai keinginan kader akar rumput.

Sementara di jajaran elit PDIP, terutama dengan Megawati, Ahok memiliki kedekatan secara personal. Sehingga seolah PDIP terbelah. Galau dan gamang.

Boleh saja, PDIP berdalih memiliki kebiasaan menentukan calon saat injury time. PDIP juga berdalih memiliki kalkulasi matang.

Kalau saya boleh berpendapat, PDIP lupakan saja opsi mendukung Ahok. Karena sudah terlalu dalam luka yang dirasakan PDIP secara partai.

Argumentasi arogan dan luka itu tentu menurut versi masing-masing. Hal yang paling kentara adalah Ahok tidak ikut proses seleksi dan juga bukan kader. Jadi sangat jelas, pintu penugasan tidak berlaku bagi Ahok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun