Mohon tunggu...
R Aulia
R Aulia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menjadi Lentera bukan Angin yang selalu meredupkan upaya penerangan anak-anak bangsa

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tirulah Djarot Saat Hadapi Pembenci atau Pedemo

9 November 2016   22:23 Diperbarui: 9 November 2016   22:38 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kembali mendapatkan penolakan saat berkunjung ke kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (9/11/2016).

Djarot tidak patah arang. Dia langsung mendekati kerumunan yang meneriakkan yel-yel penolakan. "Mana komandannya? ujar Djarot berulang.

Kemudian Djarot mendapati salah seorang paruh baya, sembari berjabat tangan yang lama. Djarot menanyakan apa maksud di balik penolakan itu.

Djarot meminta agar cara-cara itu tidak perlu dilakukan. Kalau memang tidak suka dengan pencalonan mereka, Djarot meminta mereka tidak mencoblos dirinya.

Pria paruh baya itu pun berdalih, penolakan itu bukan karena Pilkada. Tapi, karena dugaan penistaan agama yang menimpa pasangan Djarot, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Djarot menegaskan, dalih pria paruh baya itu mengada-ada. Karena, kasus tersebut sedang berjalan di Bareskrim Mabes Polri.

Cara Djarot menghadapi pedemo atau haters patut diapresiasi. Tanpa menghardik, Djarot mendekati dan menghampiri langsung kerumunan itu.

Djarot tidak menjauh dengan alasan risih atau keamanan. Djarot cerdas dengan langsung mencari dedengkotnya. Bukan anak buah atau tim horenya.

Dengan interogasi yang spontan, rasanya dijamin haters tidak akan bisa menjawab. Apalagi itu adalah haters dadakan, yang sebenarnya disewa atau diperalat pihak-pihak tertentu.

Kalaupun bukan haters dadakan, pendekatan seperti itu juga perlu. Terkadang mereka yang jadi haters itu, karena tidak mendapatkan informasi yang cukup.

Haters jenis ini, pada dasarnya butuh perhatian. Sehingga dengan cara urak-urakan, mereka memperlihatkan ketidaksukaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun