Mohon tunggu...
M. Rasyid Nur
M. Rasyid Nur Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiun guru PNS tidak pensiun sebagai guru

M. Rasyid Nur, pendidik (sudah pensiun dari PNS pada Mei 2017) yang bertekad "Ingin terus belajar dan belajar terus". Penyuka literasi dan berusaha menulis setiap hari sebagai bagian belajar sepanjang hari. Silakan juga diklik: http://mrasyidnur.blogspot.com/ atau http://tanaikarimun.com sebagai tambahan komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ke Kompasiana Nangkring Gagal Karena Keluarga Meninggal

10 Oktober 2014   04:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:39 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat dirayu,” begitu ingat saya salah satu peribahasa lama untuk menjelaskan nasib –baik atau buruk—yang dapat menimpa siapa saja. Seperti yang saya alami, Rabu (08/ 10) kemarin itu. Saya sudah merencanakan akan ikut bergabung dengan para kompasianer dalam satu acara ‘Kompasiana Nangkring Bareng BKKBN’ di Batam. Tapi pa daya, garis itu menentukan lain.

Helat Kompasiana Nangkring yang sudah direncanakan oleh para pengelola blog kompasiana bersama BKKBN Pusat sejak beberapa waktu lalu itu, akan direncanakan di tiga kota, Palu, Jakarta dan Batam. Karena Batam tidak terlalu jauh dari Karimun, tempat saya bermastautin, maka saya mencoba ikut mendaftar melalui email kompasiana@kompasiana.com sebagaimana sudah ditentukan. Saya tahu, saya cukup sibuk di Karimun. Tapi saya mencoba mendaftar sambil mencoba mengatur waktu kesibukan tugas di Karimun.

Semula saya agak ragu akan bisa ikut. Selain tugas-tugas sekolah sebagai guru yang juga bertugas mengelola sekolah karena mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, terhitung sejak Rabu itu aka ada even bertingkat provinsi di Karimun. Kabupaten Karimun mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kepri ke-3 tahun 2014 ini. Dan untuk pengerahan masa sejak acara pembukaan hingga meramaikan pertandingan, sekolah-sekolah di Pulau Karimun mendapat tugas mengirimkan antara seratus hingga dua ratus orang siswa dalam beberapa acara lomba atau pertandingan.

Kebijakan melibatkan siswa/ wi sekolah ini diminta bupati melalui Kepala Dinas Pendidikan agar arena pertandingan/ lomba tidak sepi. Sebagai tuan rumah dengan tamu dari enam kabupaten se-Provinsi Kepri, panitia tidak ingin helat olahraga ini tanpa penonton. Dari sekolah yang saya pimpin juga diminta mengerahkan siswanya untuk meramikan Porprov Kepri ini. Makanya saya agak ragu, apakah saya akan bisa ikut berangkat ke Batam untuk mengikuti acara Kompasiana Nangkring ini.

Tapi saya sudah bulat bertekad. Saya tetap mendaftar. Saya mengatur keberangkatan ke Batam setelah acara seremoni pembukaan selesai. Begitu saya merencanakan. Pembukaan acara Porprov oleh Gubernur Kepri sesuai jadwal akan berlangsung pagi sekitar pukul 08.30. Perjalanan lau Karimun-Batam hanya memerlukan waktu kurang lebih 90 menit. Maka saya merasa kalau saya bisa ikut. Lagi pula acara di Batam itu akan dimulai pada sore harinya. Jadi, saya berpikir bahwa saya akan bisa ikut. Dan ketika saya mendapat telpon dari salah seorang panitia dari Jakarta, saya menyatakan bahwa saya insyaallah akan ikut.

Sekali lagi, kita hanya berencana tapi Tuhan jua yang menentukannya. Pagi Rabu itu, saya mendapat berita dari isteri saya bahwa salah seorang keluarga meninggal dunia di Jakarta (RSCM) karena penyakit yang dideritanya sejak lama. Dia minta saya untuk tidak pergi ke Batam karena mayat keluarga itu akan sampai di Karimun pada siang atau sore harinya. Artinya, saya benar-benar tidak mungkin bisa ikut ke Batam karena pada waktu yang sama harus menunggu jenazah keluarga yang tekah berpulang itu.

Maka dengan sangat menyesal, saya menyampaikan lewat email itu sekali lagi perihal ketidakhadiran saya di acara Kompasiana Nangkring Bareng BKBBN di Batam itu. Saya hanya bisa mengikuti hasil diskusi tiga jam di De Arianis Café itu lewat harian yang terbit hari Kamis (09/ 10) ini. Topik diskusi ‘Bonus Demografi’ yang sangat menarik itu sama sekali tidak bisa saya ikuti langsung. Saya juga tidak jadi dapat kopdaran dengan para kompasianer yang selama ini hanya berkomunikasi melalui blog kroyokan Kompasiana.com itu saja. Ah, saya harus menerima kegagalan ini dengan lapang dada dan ikhlas. Salam kompak untuk semua komapsianer, khususnya yang dapat ikut di acara Kompasiana Nangkring itu.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun