Mohon tunggu...
Sosbud

Fenomena Migrasi di Eropa

9 Januari 2011   20:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:47 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara-negara di Eropa seperti Perancis, Jerman, Inggris, negara-negara Benelux, Austria, Swiss, Swedia dan Denmark, ini telah terjadi penurunan migrasi setelah arus imigrasi berkelanjutan, untuk sebagian besar mengambil bentuk reuni keluarga, arus pengungsi dan tenaga kerja migrasi. Sebagian besar telah mengalami tingkat tinggi khususnya imigrasi sejak tahun 1990. Austria, Perancis, Jerman, Belanda, Swiss, Inggris dan negara-negara Nordik adalah contoh dari kecenderungan ini. Sebuah pengecualian adalah Jerman, yang telah mengalami penurunan arus sejak awal 1990-an. Namun negara-negara di Eropa menjadi bersih menjadi negara-negara penerima pada 1980-an, di sebagian besar karena tumbuh kemakmuran ekonomi (Irlandia, Spanyol, Portugal, Yunani, Finlandia), serta pengalihan arus migrasi setelah pengenalan lebih dari kebijakan ketat dalam penerimaan negara-negara Eropa utara. Ini “migrasi baru” dimana negara-negara di Eropa mengalami peningkatan migrasi sejak tahun 1990, dengan aliran-aliran baru ini buruh migran ke Irlandia, Italia dan Portugal yang sangat menonjol. Pasca perjanjian Schengen, telah terjadi migrasi di Eropa dimana pada saat itu dibukanya perjalanan gratis antar negara-negara di Eropa. Warga negara-negara anggota Uni Eropa beserta keluarganya dapat memiliki hak untuk hidup dan bekerja di mana saja di Uni Eropa karena mereka yang kewarganegaraan Uni Eropa tetapi warga negara non-Uni Eropa tidak dapat memiliki hak-hak tersebut kecuali jika mereka memiliki Uni Eropa Long Term Residence Permit atau anggota keluarga warga negara Uni Eropa. Namun, semua pemegang izin tinggal yang sah dari Negara Schengen memiliki hak tak terbatas untuk perjalanan dalam wilayah Schengen dengan tujuan wisata selama tiga bulan. Disini terjadi suatu fenomena dimana terlihat oleh banyak ahli dijadikan sebagai dorongan untuk bekerja secara ilegal di dalam zona Schengen. Sebagian besar imigran di negara-negara Eropa barat datang dari bekas negara blok Timur, khususnya di Yunani, Italia, Spanyol, Jerman, Britania Raya dan Portugal. Ada sering pola migrasi tertentu, dengan geografi, bahasa dan budaya yangmemainkan peran. Misalnya, ada sejumlah besar orang Polandia yang telah pindah ke Britania Raya dan Irlandia, sementara Rumania telah memilih Italia dan Spanyol. Bahkan, dengan sebelumnya kedua perluasan Uni Eropa baru-baru ini, meskipun sebagian besar negara pembatasan bebas melakukan gerakan dengan warga negara dari negara-negara aksesi, Inggris tidak dan menerima beberapa 700-800,000 Polandia dan warga negara lain dari negara-negara Uni Eropa yang baru. Namun demikian, pergerakan bebas warga negara Uni Eropa sekarang merupakan aspek penting dari migrasi di Uni Eropa, karena sekarang ada 27 negara anggota, dan telah menghasilkan ketegangan politik yang serius antara Italia dan Rumania, karena Italia telah menyatakan maksud membatasi pergerakan bebas Uni Eropa (bertentangan dengan kewajiban Perjanjian dan yurisprudensi yang jelas dari MahkamahKehakiman Eropa). Kecenderungan lain migrasi ada di Eropa Utara bergerak menuju Eropa Selatan. Warga negara dari Uni Eropa membentuk sebuah proporsi tumbuh imigran di Spanyol, datang terutama dari Britania Raya dan Jerman. Inggris berwenang memperkirakan bahwa populasi warga Inggris yang tinggal di Spanyol jauh lebih besar dari angka resmi. Spanyol menyarankan, mereka mendirikan sekitar 1.000.000-800.000 penduduk yang permanen. Menurut Financial Times, Spanyol adalah tujuan yang paling disukai untuk Eropa Barat mempertimbangkan untuk pindah dari negara mereka sendiri dan mencari pekerjaan di tempat lain di Uni Eropa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun