Mohon tunggu...
Ramdlan Nurrohman
Ramdlan Nurrohman Mohon Tunggu... profesional -

Sangat sulit untuk berlaku ikhlas dan sabar dalam hidup. Padahal, inilah kunci hidup yang sebenar-benarnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aksi Narsis yang Bikin Miris (untuk Gubernur Jawa Barat)

11 April 2012   22:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:44 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingin sekali bicara dengan Gubernur Jawa Barat untuk menghentikan AKSI NARSIS-nya dengan MENEBARKAN PAJANGAN POTRET DIRI di hampir setiap perempatan jalan. Seolah takut kalah bersaing dengan calon-calon gubernur yang lain. Salah-salah aksi tebar pesona lewat papan billboard-nya itu justru akan jadi bumerang dan membuat rakyat Jawa Barat menjadi "tidak simpatik".

Dr. H. Fahrudin Sukarno (Koordinator Keluarga Muslim Bogor), mengatakan ulah para pejabat yang memasang baliho diri mereka merupakan sikap yang tidak etis. "Kita tidak butuh pemimpin yang suka mejeng di baliho. Toh, masyarakat tidak menuai manfaat dari baliho itu. Kami menilai apa yang mereka lakukan tidak etis," kata Fahrudin.

Menurut Fahrudin, jika hanya sebagai salah satu bentuk komunikasi, para pejabat bisa saja melakukan langkah lain. Misalnya dengan mendatangi kantong-kantong kemiskinan di sejumlah daerah. "Kalau gubernur, ya ke kabupaten yang ada kantong kemiskinannya. Kami rasa itu lebih terasa manfaatnya daripada pasang baliho dan mejeng di sana, seolah mereka tidak peka dengan kondisi masyarakat sekarang," tuturnya.

Selain dipandang sebagai ajang kampanye, keberadaan baliho para pejabat itu juga merusak pemandangan dan keindahan kota. Sebab, baliho serta spanduk yang besar itu dibentangkan di sejumlah jalan protokol sehingga membuat pemandangan Kota tidak enak dilihat. "Ada yang bertumpuk-tumpuk di satu titik di dalah satu jalan protokol. Apa malah enggak semakin mengganggu keindahan dan kebersihan kota," katanya.

Bukankah kalau Gubernur itu benar-benar melakukan "karya nyata" bagi rakyatnya akan mudah untuk dikenang? Kalau masih memerlukan propaganda promosi, saya menilai Gubernur ini tak yakin karyanya dapat bersaing dengan calon lain yang belum memimpin Jawa Barat. Apalagi berdasarkan keterangan dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung, pemasangan sebagian baligo belum mengantungi izin.

”Seharusnya untuk pencitraan seorang gubernur, harus benar-benar melengkapi izinnya, jangan mempermalukan diri sendiri,”kata Rustendi,seorang mahasiswa. ”Meskipun itu tidak kapasitas gubernur, tapi tetap saja para pendukungnya itu harus mengurus izin sesuai prosedur jangan sampai mencoreng muka,”katanya.

Pemilihan masih lama Pak! Banyak kok cara kreatif yang tidak melulu MEMAJANG PHOTO DIRI... Saya pribadi lama-lama jadi SEBEL!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun