Gala premiere film Vina: Sebelum 7 Hari yang diadakan di salah satu gedung bioskop ternama di Jakarta menjadi lebih istimewa dengan kehadiran seni tradisional Cirebon, yakni Tari Topeng. Kehadiran tari topeng di acara eksklusif tersebut menarik perhatian para undangan yang terdiri dari sineas, aktor, dan tokoh-tokoh penting dunia seni. Penampilan tari topeng membawa nuansa etnik yang berbeda dan memperkaya acara yang biasanya diisi oleh pertunjukan modern. Kesenian tari ini seolah memberikan perpaduan antara dunia perfilman modern dan kekayaan tradisional Indonesia.
Tari Topeng Cirebon sendiri memiliki sejarah panjang dalam budaya Jawa Barat, khususnya di daerah Cirebon. Tarian ini tidak hanya menjadi media hiburan, tetapi juga menyimpan makna filosofis yang mendalam. Pada gala premiere tersebut, karakter yang disorot adalah Klana Sewandana, yang memiliki perwatakan khas pemarah dan berani. Topeng ini berwarna merah dengan ciri khas mata telengan, hidung pangotan, kumis craplang, mulut prengesan, dan gigi tonggos. Wajahnya yang keras menggambarkan karakter seorang raja yang angkuh dan penuh keberanian. Gerakannya yang kuat dan penuh emosi semakin memukau para penonton yang hadir.
Seni tari topeng Cirebon sudah banyak dikenal dalam berbagai kesempatan baik di dalam maupun luar negeri. Dengan tampil di acara gala premiere ini, semakin terbuka peluang bagi seni tradisional untuk terus dikenal oleh generasi muda. Apalagi film Vina: Sebelum 7 Hari sendiri bertema budaya dan seni, sehingga kehadiran tari topeng Cirebon sejalan dengan pesan film yang ingin mengangkat nilai-nilai tradisi dalam kehidupan modern. Kehadiran seni tradisi di dunia perfilman juga dapat menjadi jembatan penting dalam menjaga warisan budaya bangsa.
Dikutip dari postingan Instagram Dee Company sebagai rumah produksi film Vina: Sebelum 7 Hari pada hari Rabu, 8 Mei 2024: "Kemeriahan malam Gala Premiere dihiasi Tari Topeng, kesenian tradisional khas Cirebon, juga dihadiri para bintang." Kutipan ini mempertegas betapa pentingnya unsur tradisional dalam acara gala tersebut. Selain para undangan yang terkesan dengan keindahan tari topeng, kehadiran para bintang juga menambah gemerlap malam itu.
Dalam wawancara setelah penampilan, sutradara film Vina: Sebelum 7 Hari mengatakan bahwa ia sengaja memilih tari topeng Cirebon untuk tampil di acaranya sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya lokal. Menurutnya, seni tradisional harus terus dijaga dan diperkenalkan dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam acara-acara modern seperti gala premiere film. Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara seni modern dan tradisional bisa berjalan selaras tanpa menghilangkan nilai-nilai yang ada.
Dengan suksesnya penampilan tari topeng di acara ini, diharapkan semakin banyak acara film atau seni yang mengapresiasi dan menghadirkan kesenian tradisional sebagai bagian dari hiburan. Tari Topeng Cirebon telah membuktikan bahwa seni tradisi mampu menyatu dengan nuansa modern, memberikan warna baru dalam dunia hiburan Indonesia, serta menjadi alat untuk memperkenalkan budaya kepada khalayak yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H