Mohon tunggu...
Mrahmat Fadhila
Mrahmat Fadhila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Komunikasi UNISA

Muhammad Rahmat Fadhila

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Kesehatan Mental Anak dan Remaja

20 Oktober 2021   14:47 Diperbarui: 20 Oktober 2021   14:49 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan mental kerap diabaikan dibandingkan dengan kesehatan fisik. Padahal berdasarkan  sebuah studi dari Universitas Udayana menemukan bahwa 4,75% dari sampel remaja usia 13-18 tahun di seluruh Indonesia pernah berpikiran bunuh diri setidaknya sekali dalam setahun terakhir.

Menurut psikolog, kesehatan mental seseorang dapat dipengaruhi berbagai hal seperti kondisi biologis, sosial ekonomi, dan lingkungan.  Misalnya dalam situasi pandemi seperti saat ini, anak muda menghadapi beragam tantangan seperti pembelajaran jarak jauh, kebijakan social distancing yang tengah berlaku, kondisi ekonomi keluarga yang kemungkinan besar memburuk, serta kondisi rumah yang belum dapat menjadi lingkungan yang nyaman dan aman. Kondisi itu dapat memberikan dampak pada kesehatan mental seperti kecemasan, kesepian, depresi, berduka, hingga perilaku beresiko.

Untuk menjaga kesehatan mental, menjelaskan pentingnya sikap proses untuk beradaptasi dalam menghadapi kesulitan, trauma, tragedi, ancaman atau sumber stres lainnya yang signifikan. Dengan sikap tersebut, sesorang akan mampu bangkit kembali dan dapat mengatasi kesulitan secara efektif lentur tetapi tidak patah di bawah tekanan ekstrim menangani kesulitan, bertahan, dan beradaptasi bahkan ketika ada yang salah atau tidak berjalan sebagaimana mestinya, serta membuat individu menjadi tidak terlalu rentan terhadap stres dan mempersiapkan diri untuk tantangan masa depan.

Untuk mengatasi berbagai problem kesehatan mental,untuk tidak mendiagnosa kondisi mental diri sendiri.  Konseling diperlukan jika masalah dirasa tidak dapat diselesaikan, kehidupan sehari-hari sudah terganggu, perlu opini objektif dari pakar terkait permasalahan yang dihadapi, dan tidak ada dukungan dari orang lain atau tidak dapat menarik diri dari lingkungan.

Ayat al-Qur'n tentangkesehatan mental yang diterapkan dalam kesabaran dalam menghadapi cobaan, Allah Q.S. al-Baqarah (2): 155. Artinya: Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun