Mohon tunggu...
Seniya
Seniya Mohon Tunggu... Ilmuwan - .

Tulisan dariku ini mencoba mengabadikan, mungkin akan dilupakan atau untuk dikenang....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kosmologi Buddhis (bagian 1)

25 Februari 2010   13:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:44 5871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

“Putera-putera Buddha, sistim-sistim dunia (galaksi) tersebut memiliki aneka bentuk dan sifat-sifat yang berbeda. Jelasnya, beberapa di antaranya bulat bentuknya, beberapa di antaranya segi empat bentuknya, beberapa di antaranya tidak bulat dan tidak pula segiempat. Ada perbedaan [bentuk] yang tak terhitung. Beberapa bentuknya seperti pusaran, beberapa seperti gunung kilatan ahaya, beberapa seperti pohon, beberapa seperti bunga, beberapa seperti istana, beberapa seperti makhluk hidup, beberapa seperti Buddha….”

Penjelasan di atas menggambarkan terdapat berbagai bentuk sistem dunia (yang mungkin dapat disamakan dengan galaksi). Menurut hasil pengamatan, beberapa galaksi seperti galaksi Bima Sakti kita dan Andromeda berbentuk spiral (pusaran), beberapa seperti galaksi M47 dan M89 berbentuk elips (bulat), beberapa berbentuk tidak beraturan (tidak bulat dan tidak segiempat) seperti galaksi Awan Magellan dan M82, dan beberapa lainnya berbentuk seperti makhluk hidup misalnya Nebula Kepala Kuda.

“Terdapat beberapa sistim dunia,
Terbentuk dari permata,
Kokoh dan tak terhancurkan,
Bernaung di atas bunga teratai nan berharga.”
“Beberapa di antaranya terbentuk dari berkas cahaya murni,
Yang asalnya tak dikenal,
Semuanya merupakan berkas-berkas cahaya,
Bernaung di ruang kosong.”
“Beberapa di antaranya terbentuk dari cahaya murni,
Dan juga bernaung pada pancaran-pancaran cahaya,
Diselubungi oleh awan cahaya,
Tempat di mana para Bodhisattva berdiam.”

Ini menjelaskan komposisi galaksi di alam semesta: ada yang terdiri atas materi (yang digambarkan seperti permata), ada yang terdiri dari sinar kosmis (yang digambarkan sebagai berkas cahaya), dan ada yang diselubungi awan gas nebula (yang digambarkan sebagai awan cahaya).

“Putera-putera Buddha, jika dijelaskan secara singkat, terdapat sepuluh penyebab dan kondisi yang menyebabkan terbentuknya sistim dunia, baik yang telah berlangsung, sedang berlangsung, atau akan berlangsung. Apakah sepuluh hal itu? Kesepuluh hal itu adalah:
1) Karena kekuatan gaib para Buddha
2) Terbentuk secara alami oleh hukum alam
3) Karena akumulasi karma para makhluk
4) Karena apa yang telah direalisasi oleh para Bodhisattva yang mengembangkan kemaha-tahuan.
5) Karena akar kebajikan yang diakumulasi baik oleh para Bodhisattva dan semua makhluk.
6) Karena kekuatan ikrar para Bodhisattva yang memurnikan dunia-dunia itu.
7) Karena para Bodhisattva telah menyempurnakan praktek kebajikan dengan pantang mundur.
8) Karena kekuatan kebebasan para Bodhisattva dalam kebajikan murni.
9) Karena kekuatan independen yang mengalir dari akar kebajikan semua Buddha dan saat pencerahan semua Buddha.
10) Karena kekuatan independen ikrar Bodhisattva Kebajikan Universal.”

Kutipan di atas menjelaskan penyebab terbentuknya galaksi yang salah satunya disebabkan oleh bekerjanya hukum alam sesuai dengan teori kosmologi modern, sedangkan penyebab lainnya merupakan hasil dari perbuatan (karma) atau kebajikan makhluk hidup apakah makhluk biasa, seorang Bodhisattva (calon Buddha), ataupun seorang Buddha.

Berikut ini terdapat beberapa kutipan dari Avatamsaka Sutra bab 5:

“Sistem Dunia Tepian Bunga,
Adalah sama dengan jagad raya,
Perhiasannya sungguh murni,
Berada dengan damai di ruang angkasa.”

Ini menyiratkan bahwa benda-benda langit di alam semesta berada dalam ruang angkasa tanpa ada sesuatu yang menahannya di tempatnya (tidak seperti kepercayaan orang Yunani yang meyakini Atlas memangkul bumi di atas punggungnya).

“Dalam setiap sistem dunia itu,
Terdapat dunia-dunia yang banyaknya tak terbayangkan,
Beberapa diantaranya sedang tercipta,
Beberapa di antaranya sedang menuju kemusnahannya,
Beberapa di antaranya bahkan telah musnah.”

Menurut kosmologi Buddhis, dunia-dunia (dalam istilah astronomi mungkin bisa disamakan dengan planet atau benda langit lainnya) di alam semesta ada yang sedang terbentuk, ada yang sedang berproses menuju kehancuran, dan ada yang sudah hancur seperti pada kutipan di atas.

Bersambung ke bagian kedua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun