Sebagai seorang pendidik yang berdedikasi, saya merasa bangga dapat berperan penting dalam program Pendampingan Tindak Lanjut Hasil AKMI (Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia) 2024. Program ini bertujuan memastikan hasil AKMI dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah, dan saya merasa ini adalah tanggung jawab besar yang harus saya jalani dengan sepenuh hati.
Pendampingan di Pringsewu (21-25 Oktober 2024)
Tahap pertama dimulai di Kabupaten Pringsewu. Selama lima hari, saya mendampingi para guru dalam memahami data hasil AKMI dan membantu mereka mengintegrasikan temuan-temuan tersebut ke dalam rencana pembelajaran. Kegiatan ini melibatkan lokakarya intensif, diskusi kelompok, dan simulasi penyusunan strategi untuk meningkatkan literasi, numerasi, membaca, dan sains. Saya berusaha menggunakan pendekatan yang inklusif, memastikan setiap guru merasa didengar dan termotivasi untuk lebih inovatif dalam menghadapi tantangan pembelajaran di madrasah mereka.
Pendampingan di Tanggamus (05-09 November 2024)
Tahap berikutnya membawa saya ke Kabupaten Tanggamus, sebuah wilayah dengan kondisi geografis yang cukup menantang. Di sini, saya perlu menyesuaikan pendekatan agar lebih relevan dengan kebutuhan madrasah-madrasah di daerah terpencil. Saya memberikan bimbingan teknis yang berfokus pada penggunaan teknologi sederhana dalam pembelajaran. Meski dengan sumber daya yang terbatas, saya melihat semangat luar biasa dari para pendidik di Tanggamus. Bersama-sama, kami menciptakan metode pembelajaran yang kreatif dan efektif untuk mendukung pengembangan siswa.
Pendampingan di Lampung Utara (11-15 November 2024)
Tahap terakhir pendampingan berlangsung di Lampung Utara. Fokus utama saya di sini adalah bekerja dengan para kepala madrasah dan guru untuk menyusun program tindak lanjut jangka panjang berdasarkan hasil AKMI. Saya memimpin sesi evaluasi yang menekankan pentingnya memperkuat budaya literasi dan numerasi di lingkungan madrasah. Selain itu, saya juga memfasilitasi pembentukan jejaring antar madrasah agar mereka dapat berbagi praktik terbaik dan saling mendukung.
Selama proses ini, saya tidak hanya memberikan panduan teknis tetapi juga berusaha menginspirasi para pendidik untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan. Dengan pendekatan yang humanis dan berbasis data, saya memastikan tindak lanjut hasil AKMI 2024 tidak sekadar menjadi laporan administratif, tetapi benar-benar menjadi dasar transformasi nyata di madrasah.
Melalui upaya ini, saya merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari perubahan yang lebih baik. Saya percaya, apa yang kami mulai di Pringsewu, Tanggamus, dan Lampung Utara akan membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi pendidikan di Provinsi Lampung. Ini bukan sekadar tugas bagi saya, tetapi juga panggilan untuk terus mendukung kemajuan madrasah dan pendidikan secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
