Pada kegiatan persiapan gelar seni, siswa-siswi kelas 8A MTsN 1 Bandar Lampung bekerja sama untuk menyusun dan mempersiapkan pementasan tarian tradisional dari Provinsi Gorontalo, yaitu Tari Biteya. Kegiatan ini melibatkan pembagian tugas yang terorganisasi untuk memastikan kelancaran acara. Berikut adalah tahapan yang telah dilalui beserta kontribusi masing-masing siswa: Â
Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi oleh wali kelas dan pendamping, yang diikuti dengan penjelasan mengenai tujuan, teknik, dan latar belakang budaya dari tarian Gorontalo:  Aqiilah Nanda Zhafira dan Intan Nuraini  aktif dalam menjelaskan materi awal.  Fawwaz Tsaqif turut membantu menjelaskan sinopsis tarian Biteya dan memberikan pengantar tentang tari tradisional. Â
Proses penentuan tarian melibatkan diskusi intensif: Â Vivian Nareswari Rasheesa, Noerin Adelia Hawa, dan Muhammad Affan Fitriawan memberikan ide kreatif dalam menentukan Tari Biteya sebagai pilihan utama. Â Hanna Kamila Yudhanto serta Azka Halisa Mumtaz mencatat berbagai pilihan tarian khas Gorontalo dan memastikan relevansinya dengan tema gelar seni. Â
Siswa juga mendalami sejarah dan keunikan Provinsi Gorontalo melalui kegiatan ini: Â Mutiara Kanaya, Naswa Salsabila Azzahra, dan Naila Indira Tantri menulis sinopsis tari. Â Dzakiya Putri Neinda mencatat profil provinsi Gorontalo seperti letak geografis, sumber daya alam, dan kebudayaan lokal. Â
Setelah tarian diputuskan, siswa mengadakan audisi dan latihan intensif:  Senja Kyara Rinjani Yudha dan Muhammad Rais Nabil memimpin kelompok dalam mempelajari gerakan tari.  Latihan dilakukan oleh hampir semua siswa, termasuk Amelia Nur Hasanah dan Azka Halisa Mumtaz  yang juga bertanggung jawab dalam pembuatan properti. Â
Properti tari dirancang untuk memperkuat visualisasi dan estetika pertunjukan: Â Naila Indira Tantri berkontribusi membuat dayung dari kardus, sementara Rizky Fathian Rizal fokus pada properti lainnya. Â Keysa Amira Kalila mengintegrasikan kegiatan membuat properti dengan latihan tari untuk efisiensi waktu. Â
Pada tahap akhir, siswa seperti Aqiilah Nanda Zhafira, Hanna Kamila Yudhanto, dan Khalyla Ahza bertugas memastikan semua aspek pertunjukan sudah siap, termasuk gerakan, kostum, dan properti. Â
Persiapan gelar seni ini menjadi ajang penerapan nilai kebhinekaan melalui: Â
Penghargaan terhadap Keberagaman Budaya:Â
Siswa belajar tentang budaya Gorontalo yang berbeda dari budaya lokal mereka, menumbuhkan rasa hormat dan apresiasi. Â
Kolaborasi Multikultural:Â
Kegiatan ini melibatkan siswa dengan berbagai latar belakang, mencerminkan pentingnya kerja sama dan solidaritas. Â
Pendidikan Karakter: