Wawasan dan Tantangan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

Hari ini saya bertemu dengan Kasihanto, M.Pd., melalui  sebuah layanan perpesanan instan (Instant Messaging). Ia bertugas di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Tengah. 

Dalam pertemuan ini, Kasihanto menceritakan pengalamannya dalam melakukan pendampingan tindak lanjut hasil AKMI 2024 di beberapa madrasah, seperti MTsN 2 Lampung Timur di Raman Utara, MTsS Ma'arif NU 30 di Braja Selebah, MTsS Bustanul Ulum di Sukadana, dan MTsS Ma'arif NU 08 di Mataram Baru. 

Ia menjelaskan bahwa AKMI memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkat kompetensi siswa, serta membantu madrasah dalam mengenali kekuatan dan kelemahan dalam sistem pembelajaran mereka. 

Menurut Kasihanto, proses visitasi yang dilakukan sangat objektif dan transparan, memberikan dasar yang kuat bagi perbaikan manajemen dan teknis pendidikan. Hal ini juga meningkatkan partisipasi aktif dari guru dan siswa dalam pelaksanaan asesmen, yang pada gilirannya meningkatkan rasa tanggung jawab bersama dalam upaya perbaikan mutu pendidikan.

Dokumen Pribadi

Namun, Kasihanto juga menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi selama pendampingan. Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur teknologi yang masih terbatas di beberapa madrasah, yang memerlukan pendampingan lebih intensif. Selain itu, waktu yang terbatas untuk setiap kunjungan memaksa mereka untuk memprioritaskan aspek-aspek tertentu dalam kegiatan pendampingan. 

Tantangan lain adalah perjalanan menuju madrasah di daerah-daerah terpencil yang memerlukan waktu dan usaha lebih untuk mencapainya. Meskipun demikian, Kasihanto merasa bahwa AKMI telah membantu madrasah menjadi lebih sadar akan pentingnya evaluasi berkelanjutan sebagai upaya untuk terus meningkatkan mutu pendidikan.

Dokumen Pribadi

Kasihanto juga menyampaikan beberapa pesan penting, baik untuk madrasah maupun penyelenggara AKMI. Ia berharap madrasah dapat lebih meningkatkan kesiapan perangkat dan infrastruktur teknologi, serta memperkuat komunikasi dengan pendamping agar hasil visitasi dapat lebih maksimal. Ia juga mengingatkan agar AKMI dijadikan sebagai momentum untuk terus memperbaiki kualitas pendidikan. 

Dokumen Pribadi

Untuk penyelenggara, Kasihanto berharap agar waktu pendampingan dapat diperpanjang agar lebih efektif, serta perlunya pelatihan rutin bagi pendamping dan madrasah terkait pelaksanaan AKMI. Ia juga mengusulkan agar evaluasi pasca-visitasi dilakukan untuk menindaklanjuti temuan-temuan di lapangan. 

Terakhir, Kasihanto menekankan pentingnya dukungan lebih besar dari pemerintah, baik dalam bentuk anggaran maupun kebijakan, untuk memastikan implementasi AKMI yang optimal di semua madrasah. Pertemuan ini memberikan saya wawasan baru tentang tantangan dan potensi AKMI dalam meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah.

Dokumen Pribadi