Diary Rabu, 27 November 2024
Sejak kemarin sore, suasana di lingkungan sekitar sudah terasa berbeda. Persiapan Pemilu Kepala Daerah serentak terlihat di berbagai tempat. Panitia sibuk mempersiapkan arena pesta demokrasi ini dengan memasang berbagai atribut yang dibutuhkan. Tenda, kursi, meja, kotak suara, papan tulis, hingga bilik suara sudah mulai tertata rapi.
Pagi ini, sekitar pukul 10.00, aku berangkat menuju TPS dengan menaiki sepeda. Perjalanan terasa menyenangkan, udara pagi cukup sejuk meski aktivitas warga sudah ramai. Sesampainya di TPS, aku menyerahkan surat undangan kepada petugas, lalu duduk di kursi yang telah disediakan sambil menunggu giliran.
Petugas memanggil nama pemilih satu per satu. Aku memperhatikan bagaimana mereka memastikan kondisi bilik suara selalu kosong sebelum memanggil pemilih berikutnya. Tidak lama kemudian, namaku dipanggil. Aku segera menuju meja petugas, menandatangani daftar hadir, dan menerima surat suara.
Langkahku berlanjut ke bilik suara. Di sana, aku membuka surat suara, mencari nama dan gambar calon pilihanku, lalu mencoblos dengan hati-hati. Setelah itu, aku melipat kembali surat suara sesuai garis lipatan, keluar dari bilik, dan memasukkannya ke dalam kotak suara yang tersedia. Sebelum meninggalkan TPS, aku mencelupkan jari ke tinta sebagai tanda telah menggunakan hak pilihku.
Menjelang sore, suasana mulai ramai dengan kabar hasil quick count. Di berbagai grup WhatsApp, diskusi berlangsung seru, banyak yang membagikan informasi perkembangan hasil sementara. Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar, tidak ada hambatan berarti.
Hari ini terasa penuh makna. Berpartisipasi dalam pemilu mengingatkanku akan pentingnya hak suara untuk menentukan masa depan daerah. Semoga pemimpin yang terpilih dapat membawa kebaikan dan kemajuan bagi kita semua.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H