Pada suatu siang yang cerah di pertengahan kamis, 26 September 2024, sebuah pelatihan online berlangsung dengan peserta dari berbagai madrasah dan institusi di seluruh Indonesia. Suasana virtual penuh semangat, ditandai dengan pesan-pesan yang saling bertukar di ruang chat. Sugihardi, seorang peserta dari IV-37, mengawali dengan mengirimkan reaksi raise hand () dan memberikan tanda untuk mengapresiasi kolega yang mengajukan izin untuk off kamera. Instruktur sesi ini adalah Ibu Maulida Ilyas.
Saat diskusi tentang kesepakatan kelas, di antara peserta, ada Winarno dari MTsN 1 Bandar Lampung, yang menyampaikan melalui fitur chat yaitu hadir tepat waktu, hal ini memancing respon Sugihardi yang menekankan pentingnya disiplin waktu. Siti Aisyah dan Rohmawati Arani juga menambahkan nilai-nilai penting dalam pelatihan ini, yaitu saling menghargai, mendukung, dan bekerja sama.
Tidak lama kemudian, muncul pesan-pesan positif lainnya seperti dari Norholis yang menekankan tanggung jawab dan amanat, sementara Hermansyah memberikan pesan sederhana namun penting: "Tersenyum", sebuah pengingat untuk tetap positif di tengah kesibukan.
Seiring waktu, suasana semakin hangat. Peserta lain seperti Yuni Hasnidar mengingatkan agar selalu memberi kabar jika berhalangan, menandakan pentingnya keterbukaan dan komunikasi dalam pelatihan ini. Disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama terus diulang sebagai nilai-nilai kunci yang dipegang teguh oleh semua peserta.
Di sela-sela diskusi, ada momen menyenangkan ketika beberapa peserta mengusulkan adanya ice breaking agar kegiatan pelatihan lebih mengesankan dan tidak monoton. Saran ini segera disambut baik oleh Sugihardi dan lainnya, yang sepakat bahwa Pak Winarno menjadi ketua kelompok, mengingat pengalamannya yang luas dan reputasinya sebagai sosok yang tegas namun humoris. Pemilihan ketua berlangsung meriah, dan akhirnya hampir semua peserta setuju. "Winarno adalah pilihan tepat", ujar Sugihardi. Ia juga menyebut bahwa hasil quick count menunjukkan Winarno mendapat 97% suara.
Instruktur lalu meminta ketua kelas terpilih Winarno untuk membuat pembagian kelompok. Ia pun menggunakan aplikasi online group picker untuk membuat kelompok.
Setelah aklamasi yang penuh kehangatan, pelatihan berlanjut dengan pembagian kelompok yang diinisiasi oleh Pak Winarno. Tidak lama kemudian, beberapa peserta mengajukan izin untuk shalat Ashar dan melanjutkan pelatihan. Di tengah aktivitas yang padat, Winarno menutup sesi siang itu dengan pengingat untuk peserta memilih tugas individu dan membuat teks bacaan, konten, dan konteks untuk diskusi selanjutnya. Pelatihan berjalan lancar dengan semangat disiplin, kerjasama, dan senyum yang menghiasi layar virtual.
Diakhir sesi Ibu Maulida Ilyas menyampaikan tugas kelompok yang harus diselesaikan malam ini yaitu membuat Lembar Kerja Literasi sains. Untuk menampung aspirasi anggota kelompok lembar kerja dibuat menggunakan google dokumen, menggunakan fitur berbagi, Winarno membuat link lalu dishare melalui WAG kelompok.Â
Kisah ini menggambarkan bagaimana teknologi mempersatukan para pendidik dari berbagai daerah, saling mendukung untuk belajar dan berkembang dalam semangat kebersamaan, saling menghargai, dan berkomitmen untuk tujuan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H