Eka Merdekawati, S.Kom., Gr., dari SMP Negeri 11 Kota Tangerang Selatan, melihat informatika sebagai tantangan, tetapi yakin bahwa dengan ketelitian, siswa akan mampu menguasainya. "Informatika kadang sulit, tetapi jika teliti pasti mudah," ungkapnya.
Yasir Nahari dari SD Islam Arruhama, Tangerang Selatan, dengan bersemangat menyatakan bahwa informatika adalah hidupnya. Suci Pramadani dari SMP Labschool Jakarta, DKI Jakarta, menyebut informatika sebagai ilmu yang "informatif" dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Dian Mulyantini, dari SMP Labschool Jakarta, menambahkan bahwa informatika itu menarik dan menyenangkan, sementara Abas, S.Kom., dari SD Islam Harapan Ibu, Jakarta Selatan, menilai pelajaran ini membuat siswa lebih kreatif. Edi Santoso dari MTsN 2 Trenggalek, Jawa Timur, menyatakan bahwa informatika merupakan pelajaran favoritnya.
Umar Suryanaga dari SMPN 81 Jakarta, DKI Jakarta, memberi motivasi kepada siswa dengan mengatakan, "Semangat raih impian!" Chandra Purnama dari SMPN 37 Jakarta, DKI Jakarta, juga menegaskan bahwa informatika memudahkan kehidupan dan menjadi bekal berharga di masa depan.
Dari sudut pandang pedagogik, pembelajaran informatika memiliki beberapa keunggulan utama. Pertama, informatika mengembangkan computational thinking atau berpikir komputasional, yaitu kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang terstruktur dan logis. Pelajaran ini tidak hanya mengajarkan siswa untuk menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta teknologi. Ini sesuai dengan pernyataan Eka Merdekawati, S.Kom., Gr., dari SMP Negeri 11 Kota Tangerang Selatan, yang menekankan bahwa "Informatika kadang sulit, tetapi jika teliti, pasti mudah."
Kedua, informatika mendorong kreativitas dan inovasi. Seperti yang disampaikan oleh Abas, S.Kom., dari SD Islam Harapan Ibu, Jakarta Selatan, "Informatika membuat anak lebih kreatif." Pembelajaran ini memberi siswa ruang untuk berimajinasi, bereksperimen, dan menciptakan solusi baru melalui pemrograman, desain, dan penggunaan teknologi lainnya.
Ketiga, informatika juga membekali siswa dengan keterampilan yang sangat dibutuhkan di era globalisasi dan ekonomi digital. Seperti yang diutarakan oleh Chandra Purnama dari SMPN 37 Jakarta, "Pelajaran informatika memudahkan kita dan menjadi bekal di masa depan." Keterampilan ini mencakup pemahaman tentang pemrograman, pengelolaan data, dan keamanan digital, yang semuanya relevan dengan kebutuhan industri di masa depan.
Melalui ajang seperti OTIN 2024, para siswa didorong untuk lebih serius dalam mempelajari informatika. Ini bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi lebih kepada bagaimana mereka bisa berkontribusi pada perkembangan teknologi dan inovasi di Indonesia.
Pernyataan dari para pendamping yang mengikuti OTN 2024 menggarisbawahi betapa pentingnya informatika sebagai bagian dari kurikulum pendidikan. Mereka sepakat bahwa informatika adalah masa depan, bukan hanya bagi siswa, tetapi juga bagi kemajuan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H